Semarang: Tradisi warisan budaya kembali hidup di tengah masyarakat. Kali ini, warga Kampung Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali menggelar Tradisi Sesaji Rewanda di kawasan Goa Kreo.
Warga beramai-ramai mengusung gunungan berisi hasil bumi, seperti buah-buahan, sayuran, hingga makanan khas yang disebut sego kethek. Sejumlah warga tampak antusias berebut sego kethek, nasi yang disajikan bersama sayur daun pepaya, tempe goreng, dan ikan asin. Hidangan sederhana ini dipercaya membawa berkah bagi siapa pun yang berhasil mendapatkannya.
Tradisi Sesaji Rewanda merupakan bentuk rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki dan hasil panen yang melimpah. Uniknya, sesaji ini tidak hanya untuk manusia, tetapi juga ditujukan kepada para penghuni Goa Kreo: kawanan monyet ekor panjang yang sudah hidup berdampingan dengan masyarakat sejak lama.
Konon, keberadaan monyet-monyet ini tak lepas dari kisah
sejarah. Mereka dipercaya pernah membantu Sunan Kalijaga mengangkat kayu jati yang kemudian digunakan untuk membangun tiang Masjid Agung Demak. Untuk mengenang peristiwa itu, warga juga menyiapkan replika kayu jati dan tampil dengan kostum monyet khas dalam kirab budaya.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Agustina Wilujeng, yang turut hadir dalam acara ini menyebut Tradisi Rewanda sebagai anugerah budaya yang patut dilestarikan. Pemkot Semarang berkomitmen untuk terus mengembangkan tradisi ini agar tetap hidup di tengah masyarakat.
Sementara itu, warga yang mengikuti tradisi ini pun turut menyampaikan harapannya.
"Tenang, baru sekali ini Mas. Lauknya daun pepaya, tempe, sama ikan asin. Harapannya sih semoga diberi kesehatan, keberkahan, buat semua warga," ujar warga Nikmah dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia pada Senin, 14 April 2025.
(Tamara Sanny)
Streaming