Zein Zahiratul Fauziyyah • 10 October 2025 10:50
Jakarta: Dalam budaya Jawa, malam Jumat Kliwon dikenal sebagai waktu yang sarat dengan nuansa mistis dan spiritual. Banyak masyarakat percaya bahwa malam ini memiliki energi gaib yang lebih kuat dibandingkan malam-malam lainnya. Kepercayaan ini sudah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun dan masih hidup hingga sekarang.
Mengutip dari karya ilmiah berjudul Makna Spiritual Tradisi Kliwonan dalam Akulturasi Budaya Islam di Jawa Tengah karya Dwi Rismalasari, dkk, Jumat Kliwon sendiri merupakan pertemuan antara dua siklus kalender Jawa, yaitu hari Jumat dalam sistem tujuh hari dan pasaran Kliwon dalam siklus lima hari. Ketika keduanya bertemu, diyakini akan tercipta suasana spiritual yang sangat kuat. Karena itu, malam ini sering dianggap sebagai waktu di mana batas antara dunia nyata dan dunia gaib menjadi lebih tipis.
Banyak mitos berkembang di sekitar malam ini. Sebagian masyarakat percaya bahwa roh leluhur turun ke bumi untuk mengunjungi keturunannya, sementara yang lain meyakini bahwa makhluk halus seperti genderuwo, wewe gombel, atau tuyul lebih aktif berkeliaran pada malam Jumat Kliwon. Di beberapa daerah, orang bahkan melakukan
ritual khusus seperti doa bersama, memberikan sesaji, atau mandi di tempat suci untuk membersihkan diri dari energi negatif.
Meski begitu, tidak semua orang menganggap malam Jumat Kliwon sebagai hal yang menakutkan. Bagi sebagian
masyarakat Jawa, malam ini justru menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur dan bentuk refleksi spiritual. Ritual yang dilakukan bukan sekadar untuk menghindari hal buruk, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan antara alam nyata dan alam gaib.
Hingga kini, kepercayaan terhadap Jumat Kliwon terus bertahan, menjadi bagian dari kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Jawa. Terlepas dari benar atau tidaknya mitos yang mengiringi, malam ini tetap menjadi simbol keterhubungan manusia dengan dimensi spiritual yang lebih dalam.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.