13 July 2023 20:36
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Pondok Pesantren Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang adalah hasil operasi intelijen. Operasi intelijen tersebut dikhususkan untuk memecah sisa-sisa gerakan Darul Islam atau Negara Islam Indonesia (NII) yang dicetuskan oleh Kartosoewirjo.
Analis Terorisme yang juga mantan anggota NII KW-9, Al Chaidar mengungkap bahwa intelijen memiliki prestasi yang sangat baik hingga 2010. Namun, hal tersebut benar-benar berubah setelah tahun 2010.
Awalnya, intelijen bekerja untuk mempertahankan hak negara seperti ideologi, teritorial, kehormatan negara dan diplomasinya. Bahkan, intelijen menjadi yang paling efektif untuk membina organisasi radikal.
Tapi setelah 2010, intelijen mengalami kemunduran dan makna dari intelijen pun berubah dari yang cerdas menjadi bodoh bahkan tidak berguna.
Seperti, yang awalnya hasil kerja intelijen sudah sangat baik dalam membina kelompok radikal islam, tetapi kini tugas tersebut tidak lagi dilanjutkan. Mereka justru lebih peduli dengan hal-hal yang tidak penting.
"Kerjaan-kerjaan intelijen yang tadinya sudah sangat bagus di dalam membina kelompok-kelompok radikal islam, tiba-tiba tidak lagi dilanjutkan. Mereka lebih sibuk dengan mainan-mainan mereka yang baru, yang nggak ada gunanya," kata Al Chaidar.