Arab Saudi Kini Buka Peluang untuk Sektor Pariwisata

Arab Saudi kini membuka peluang seluas-luasnya untuk pengembangan sektor pariwisata selain haji dan umrah. Pengembangan ini diyakini membuat sektor pariwisata menjadi pesaing baru bagi sektor migas untuk menduduki peringkat atas penerimaan Kerajaan Arab Saudi.

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menyebut bahwa Arab Saudi kini gencar mempromosikan sejumlah destinasi wisata dan sejarah selain haji dan umrah. Abdul Aziz pun menyebut ada berbagai destinasi wisata alam dan sejarah lain yang sedang dikembangkan Arab Saudi.

"Kalau prospek pasti akan dibuka  oleh pemerintah Saudi seluas-luasnya dan karena prospeknya juga baik, peluangnya pasti akan diperbesar juga oleh pemerintah," kata Abdul Aziz.

"Salah satu di antara tujuan pemerintah Saudi dengan menetapkan visi 2030 itu adalah meningkatkan pendapatan negara dari non migas. Salah satu di antaranya adalah pariwisata," sambungnya.
 

Baca juga: Saudi Aramco Tawarkan 60% Saham ke Investor Asing

Dibukanya destinasi pariwisata Arab Saudi selain haji dan umrah pun turut menarik perhatian dari Syarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI). Direktur Utama Patuna Travel sekaligus Ketua Umum SAPUHI, Syam Resfiadi pun menyebut ada berbagai potensi destinasi wisata baru di Arab Saudi yang bisa menarik minat warga Indonesia.

"Ada season di mana kota Riyadh itu sering mengadakan pameran-pameran. Nah itu banyak dari semua negara dari luar negeri ke sana," ujar Syam.

Laporan Future Market Insights memproyeksikan di 2024, dari pelaksanaan haji dan umrah saja Arab Saudi berpotensi mengantongi sekitar USD171,41 miliar atau setara sekitar Rp2.700 triliun dengan multiplayer efek yang luar biasa, mulai dari perhotelan transportasi, kuliner, dan lain sebagainya.