Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi masih bisa bersyukur usai sistem Pusat Data Nasional diretas.
Budi bersyukur karena pelaku yang meretas sistem PDNS bukanlah sebuah negara, melainkan nonstate actor dengan motif ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Budi saat dipanggil komisi I DPR RI pada Kamis, 27 Juni 2024 kemarin.
Menurutnya jika pelaku peretasan adalah negara, maka dampaknya akan sangat berat.
"Menurut saya bisa menerbitkan optimisme kita di sana. Saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini nonstate aktor dengan motif ekonomi. Itu sudah alhamdulillah," ungkap Budi.
Budi lantas memberi contoh Pemerintah Arab Saudi yang diserang oleh hacker asal Iran.
"Dulu kalau karena nyerang negara berat kayak berapa bulan lalu Saudi Arabia pemerintah Saudi Arabia diserang oleh hacker-hacker Iran karena negara aktornya itu berat," jelas Budi
Sementara itu, legislatur asal PKS Sukamta heran mendengar ucapan Budi yang masih bisa bersyukur saat data nasional diretas.
"Saya prihatin Pak Bapak bersyukur di tengah serangan yang hebat begini bagi negara Pak, mengucap 'alhamdulillah' ini ya bagus disyukuri, tapi menurut saya lebih tepat 'innalillahi' pak daripada 'alhamdulillah'," ungkap Sukamta.
"Ini persoalan
national security, yang saya ungkap tadi itu punya Bais TNI dan punya Polri dijual bebas filenya sekarang. Bahkan bisa di-download begitu kok 'alhamdulillah'? harusnya 'innalillahi'," jelas Sukamta.