21 January 2024 17:51
Debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dikhususkan untuk calon wakil presiden (cawapres) diharapkan memperkuat basis data sehingga pembahasannya lebih substantif. Pertanyaan jebakan hingga singkatan diharapkan tak muncul lagi di arena debat.
"Question trap atau pertanyaan jebakan jangan sampai kemudian itu muncul lagi," kata pakar komunikasi politik, Gun Gun Heryanto di program spesial Debat Pilpres 2024 Metro TV, Minggu 21 Januari 2024.
Gun Gun berharap, debat keempat Pilpres 2024 ini lebih berbasis data dan ditunjang dengan pembuktian. Hal itu sejatinya sudah cukup tercermin pada debat sebelumnya, khususnya saat debat pertama yang menghadirkan para calon presiden.
Pertanyaan menjebak yang berbentuk akronim maupun istilah teknis juga diharapkan tak lagi muncul saat debat. Diketahui cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sempat menggunakan singkatan pada debat cawapres sebelumnya.
"Kita ingin menaikkan marwah debat cawapres atau capres ya. Jangan sampai kemudian kita berhenti pada istilah-istilah, seperti misal akronim atau istilah yang sangat teknis yang mungkin tidak dipahami baik oleh mitra berdebat maupun oleh masyarakat awam," kata Gun Gun.
Lebih lanjut, Gun Gun menyebut perlu ada perbaikan dan komitmen dari semua pihak untuk menghantarkan pertanyaan dengan konteks yang tepat dan elaboratif. Sehingga debat bisa masuk ke wilayah yang memang ditunggu-tunggu oleh publik yaitu visi misi program.
"Meskipun ada gimik diperkenankan, tetapi baiknya gimik-gimik itu dikurangi," lanjutnya.
Sebagai informasi, debat kedua cawapres akan berlangsung pada Minggu, 21 Januari 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Temanya yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.