Benny K. Harman Minta Presiden Jokowi Netral Urusan Pilpres dan Pileg

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman meminta Presiden Jokowi netral dalam pilpres dan pileg. Pernyataan Benny itu berkaitan dengan pertemuan Jokowi dengan enam ketum parpol di Istana pada 2 Mei 2023 lalu. 

"Pilpres seperti main sepak bola. Presiden adalah wasit utamanya. Sebagai wasit, ia harus netral," demikian cuitan Benny di Twitter, Selasa (9/5/2023). 

Pada cuitannya dua hari lalu, Benny menyebut Presiden Jokowi lagi mengumandangkan perang semesta melawan rakyat jika tidak netral di pilpres dan pileg. Ia mengingatkan, di dada Presiden Jokowi, melekat lambang negara. Menurutnya, lambang Presiden RI bukan lambang kelompok atau golongan tertentu. 

Cuitan Benny itu mendapat beragam tanggapan. Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan pernyataan Benny ekspresi kemarahan belaka. "Itu pernyataan yang bernada emosi saja," katanya saat dihubungi Medcom.id.

Analis politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, justru menduga Jokowi ingin mencari perlindungan dari presiden selanjutnya. 

"Patut diduga dan patut dicurigai jangan-jangan Presiden Jokowi justru ingin mencari aman dari presiden selanjutnya. Nah, ini kan pertanyaan besar kenapa kemudian Presiden merasa tidak aman bila ada sosok baru anak terbaik bangsa seperti Pak Jokowi menjadi pemimpin bangsa," katanya. 

Adapun Jokowi, saat berada di pusat perbelanjaan Sarinah Jakarta Pusat pada 4 Mei, tertawa disebut cawe-cawe urusan pilpres. Baginya, urusan capres-cawapres milik partai politik.

"Bukan cawe-cawe, itu diskusi saja kok cawe-cawe. Tadi saya sampaikan saya ini juga pejabat politik bukan cawe-cawe urusan capres," katanya sambil tertawa