Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengusulkan penyamaan harga jual gas elpiji 3 kg bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan ini dirancang untuk mengatasi praktik kecurangan dan permainan harga oleh pengecer yang selama ini terjadi.
Dikutip dari Headline News, Metro TV, Jumat, 4 Juli 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan usulan itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR.
Menurut Bahlil, negara telah mengalokasikan subsidi sebesar Rp80-Rp87 triliun per tahun untuk
gas elpiji 3 kg. Oleh karena itu, pengaturan harga di tingkat penjual pun harus diatur, sehingga penerima subsidi elpiji 3 kg bisa tepat sasaran.
Rencana penyeragaman harga gas elpiji 3 kg ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Sementara itu, Wakil Menteri
ESDM Yuliot menambahkan, skema elpiji satu harga ini akan mengadopsi pendekatan serupa dengan program BBM Satu Harga yang telah lebih dulu diterapkan. Melalui mekanisme ini, harga tabung gas melon di tingkat konsumen akhir ditargetkan seragam di seluruh provinsi dan penjualan di atas HET dapat diminimalkan.
“Penetapan harga akan dilakukan per provinsi. Nanti semuanya akan dievaluasi dan ditetapkan agar satu harga di masing-masing wilayah,” jelas Yuliot.
Selain skema satu harga, pemerintah juga tengah menyiapkan transformasi subsidi elpiji 3 kg menjadi berbasis penerima manfaat. Implementasi kebijakan ini akan mempertimbangkan kesiapan data, infrastruktur, serta kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, sehingga subsidi lebih tepat guna.
(Muhammad Adyatma Damardjati)