Mantan Bupati Bojonegoro Duga APBD Sengaja Di-SILPAkan

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menjadi sorotan publik setelah disebut oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa karena mempunyai dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang sangat besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yakni mencapai sekitar Rp3,6 triliun. Sebagian besar silpa ini disimpan dalam bentuk deposito dan giro.

Besarnya dana silpa ini menjadi ironi, mengingat masih banyak sektor masyarakat yang membutuhkan sentuhan pembangunan. Di sisi lain, sektor kesehatan, pendidikan, dan terutama pertanian, kerap menghadapi persoalan serius. Contohnya di Kecamatan Kanor, banyak petani mengalami gagal panen akibat tanaman mereka hancur diterjang banjir.

Menanggapi keterlambatan eksekusi sejumlah program pembangunan, mantan Bupati Bojonegoro, Suyoto, memberikan pandangannya. Ia menilai ada persoalan tata kelola atau kebijakan transisi politik yang memungkinkan adanya program yang dianggap tidak prioritas.
 

Suyoto bahkan menduga APBD Bojonegoro sengaja disilpakan. "Mungkin malah sengaja disilpakan, ya dugaan saya," ujarnya dikutip dari Newsline Bisnis, Metro TV, Senin, 27 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, transisi politik yang terjadi pada Februari membuat pemimpin baru pasti memiliki prioritas dan fokus yang baru, sesuai dengan janji politiknya.Selain masalah transisi politik, tantangan lain dalam mengeksekusi program adalah dana bagi hasil Minyak dan Gas (Migas) yang bersifat fluktuasi, serta adanya kebijakan efisiensi yang menyebabkan keterlambatan transfer dana dari pusat ke daerah. Terakhir, Suyoto mencatat, staf pemimpin baru kerap ragu untuk mengeksekusi program di awal masa jabatan.

(Muhammad Fauzan)