Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto melarang kepala daerah didampingi ajudan saat pelaksanaan retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Larangan ini dibuat karena kapasitas lokasi retreat yang terbatas.
"Para kepala daerah tidak diperkenankan untuk membawa pendamping, protokol, ajudan, humas dan lain-lain. Jadi betul-betul sendiri," kata Bima dalam konferensi pers, Jumat, 21 Februari 2025.
Bima juga menjelaskan bahwa rangkaian retreat kali ini akan berbeda dengan retreat Kabinet Merah Putih, beberapa bulan lalu. Retreat kali ini akan banyak dilakukan di ruang kelas.
"Ini karena lebih banyak dan banyak juga yang sudah senior, tentu ini akan sangat menyesuaikan. Pembobotan akan lebih banyak di ruang-ruang kelas," ujarnya.
Saat ditanya soal instruksi Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri yang melarang kadernya ikut kegiatan retreat, Bima meminta awak media menunggu. Pihaknya hingga kini belum tahu siapa saja kepala daerah yang tidak mengikuti retreat.
"Mari kita tunggu teman-teman sekalian perkembangan sampai nanti jam 15.00 WIB. Nah sekarang ini jam 11.33 WIB sebelum jumatan. Jam 15.00 WIB maka akan kita ketahui bersama berapa kepala daerah yang hadir, berapa yang tidak hadir, dan alasannya apa saja," jelasnya.
Pelaksanaan retreat kepala daerah menjadi salah satu agenda besar yang direncanakan pemerintah untuk menyelaraskan visi antara pemerintah pusat dan daerah, seperti menteri-menteri Kabinet Prabowo-Gibran. Retreat ini dirancang untuk meningkatkan orientasi kepemimpinan kepala daerah.
Mengutip Surat Edaran Nomor 200.5/628/SJ dari Menteri Dalam Negeri, kegiatan ini berlangsung selama delapan hari di Glamping Borobudur International Golf, Kota Magelang. Proses kegiatan dilanjutkan dengan paparan rencana aksi di Jakarta pada waktu yang akan ditentukan kemudian.