Zein Zahiratul Fauziyyah • 9 September 2025 16:06
Jakarta: Bumi tidak hanya dihuni manusia, tetapi juga berbagai makhluk hidup yang mampu bertahan di kondisi lingkungan yang ekstrem. Mulai dari gurun yang panas membara, lautan dalam dengan suhu mendidih, hingga daerah kutub yang bersuhu minus puluhan derajat.
Hewan-hewan ini dikenal sebagai extremophiles, yaitu organisme yang bisa hidup di kondisi yang dianggap mustahil bagi makhluk lain.
Berikut delapan hewan yang terbukti memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup di
lingkungan ekstrem seperti dikutip dari laman
Encyclopaedia Britannica:
1. Tardigrade
Tardigrade adalah organisme mikroskopis berkaki delapan yang sering dijuluki “beruang air”. Meski ukurannya sangat kecil, tardigrade mampu hidup hampir di semua jenis lingkungan. Mulai dari gurun, gletser,
puncak gunung, bahkan ruang angkasa.
Rahasia ketahanannya ada pada kemampuan cryptobiosis. Dalam kondisi ini, tardigrade mengeringkan tubuhnya hingga terlihat mati suri, lalu bisa kembali hidup aktif ketika mendapat air. Penelitian membuktikan bahwa tardigrade dapat bertahan dalam kondisi ini selama puluhan tahun.
2. Penguin Kaisar
Penguin kaisar (
Aptenodytes forsteri) adalah satu-satunya spesies penguin yang berkembang biak di
Antartika pada musim dingin, ketika suhu bisa turun hingga -40°C.
Strategi bertahan hidup mereka adalah berkumpul dalam kelompok besar. Individu di bagian luar lingkaran secara bergantian berpindah ke bagian dalam untuk mendapatkan kehangatan, sehingga seluruh koloni bisa bertahan hidup bersama. Pola gotong-royong ini menjadi kunci utama mereka menghadapi
iklim kutub yang ekstrem.
3. Katak Kayu
Katak kayu (
Lithobates sylvaticus) memiliki kemampuan unik, yaitu tubuhnya bisa membeku total di
musim dingin, jantung berhenti berdetak, dan fungsi tubuh nyaris berhenti. Namun ketika musim semi tiba, katak ini bisa kembali hidup normal.
Kemampuannya bertahan berasal dari glukosa tinggi dalam jaringan tubuh yang berfungsi sebagai
cryoprotectant, melindungi organ dari kerusakan akibat pembekuan. Dengan strategi ini, katak kayu menjadi salah satu
amfibi paling tangguh di dunia.
4. Unta
Unta dikenal sebagai hewan khas gurun karena mampu bertahan lebih dari seminggu tanpa air di suhu siang hari yang bisa mencapai 49°C.
Banyak yang keliru mengira punuk unta menyimpan air, padahal sebenarnya berisi lemak. Adaptasi lain yang mendukung ketangguhannya antara lain:
- Kaki lebar untuk berjalan di atas pasir.
- Bulu tebal di punggung sebagai pelindung panas.
- Bulu tipis di bagian tubuh lain agar tidak kepanasan.
- Produksi keringat dan urine yang sangat minim sehingga tidak banyak kehilangan cairan.
5. Semut Perak Sahara
Semut perak Sahara (
Cataglyphis bombycina) hidup di salah satu tempat terpanas di dunia. Suhu pasir di
gurun Sahara bisa melebihi 60°C, namun semut ini mampu bertahan berkat kaki panjangnya yang menjaga tubuh tetap jauh dari permukaan pasir.
Semut ini juga dikenal sebagai salah satu semut tercepat di dunia, dengan kecepatan mencapai 855 milimeter (mm) per detik. Kecepatan ini membuatnya bisa mencari makanan dan kembali ke sarang sebelum tubuhnya terlalu lama terpapar panas.
Sobat
MTVN Lens, itulah lima hewan yang bisa bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem. Lima hewan ini menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan ekstrem. Dari hewan mikroskopis yang bisa hidup di ruang angkasa hingga penguin yang mengandalkan solidaritas koloni untuk bertahan di kutub, semua memiliki cara unik yang membuatnya layak disebut sebagai pejuang tangguh alam liar.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.