Pemantauan Hilal di Bandung dan Jakarta Tertutup Awan

29 March 2025 19:43

Masjid Raya KH Hasyim Asyari di Kalideres, Jakarta Barat, menggelar rukyatul hilal atau pemantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah, pada Sabtu 29 Maret 2025. Hingga berita ini diturunkan hilal belum terlihat di lokasi ini.

Menurut pengurus Masjid Hasyim Asyari, cuaca yang mendung membuat hilal sulit teramati melalui pandangan teleskop.

Proses pemantauan hilal penentuan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah juga digelar di BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Jawa Barat. Pemantauan hilal di wilayah ini juga terhambat oleh cuaca yang berawan, dikarenakan Kota Bandung diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Mekanisme pengamatan hilal di Bandung, Jawa Barat, ini dilakukan dengan menggunakan teropong yang terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Nantinya data yang berhasil dihimpun akan langsung terekam dalam server di BMKG untuk kemudian dirilis melalui hal halaman resmi yang sudah disediakan.
 

Baca juga: Ribuan Pengikut Thariqat Syattariyah di Nagan Raya Aceh Rayakan Idulfitri Lebih Awal

Sebelumnya, Kementerian Agama menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Sidang isbat akan digelar di Gedung Kementerian Agama, MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Sabtu 29 Maret 2025.

Sidang itu akan dihadiri oleh sejumlah pihak di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) hingga ahli astronomi. Selain itu, pakar ilmu falak dari ormas Islam, tim hisab rukyat, dan pimpinan organisasi Islam juga akan turut serta.

Pemerintah menggunakan kriteria MABIMS atau kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yakni ketinggian bulan 3 derajat dan elongasi 6,4° dalam menentukan awal Ramadan 2025. Kriteria ini mengubah kriteria sebelumnya, yaitu ketinggian bulan 2° dan elongasi 3°.

Hilal merupakan bulan sabit pertama yang menjadi tanda awalnya bulan baru dalam penanggalan kalender Hijriah. Biasanya pengamatan hilal dilakukan untuk menentukan jatuhnya hari istimewa, termasuk dalam menentukan tanggal 1 Syawal menandai umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

Selain pemantauan secara langsung, sidang isbat juga mempertimbangkan hisab atau perhitungan astronomi yang dilakukan oleh para ahli. Hasil dari pengamatan ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan tanggal 1 Ramadan 1446 H secara resmi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)