28 February 2024 19:08
Program makan siang gratis Prabowo-Gibran dinilai akan membebani anggaran negara. Program yang akan menelan biaya hingga Rp450 triliun itu juga tidak darurat untuk dijalankan.
Program makan siang gratis yang diusung paslon capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditargetkan akan masuk ke dalam RAPBN. Program yang menyasar 80 juta penerima itu dinilai akan membebani anggaran negara dan juga tidak darurat untuk dijalankan.
"Adanya program makan siang gratis ditambah melanjutkan IKN dan proyek infrastruktur yang lainnya itu malah akan menambah beban APBN. Saya berpikir apakah nanti pemerintah akan melebarkan defisit anggarannya, nah ini yang harus dicermati lagi. Kita harus hati-hati mengingat utang kita sudah mencapai 39% terhadap PDB Indonesia," ujar Ekonom Indef Esther Sri Astuti.
Salah satu klaim yang pernah diutarakan oleh TKN Prabowo-Gibran adalah bahwa program makan siang gratis ini akan menyerap produksi pangan dari petani lokal, bukan dari impor. Nantinya akan mengkonsolidasikan Badan Usaha Milik Desa, UMKM, hingga koperasi.
Namun demikian, jika melihat program yang menelan biaya hingga Rp450 triliun itu besar kemungkinan program ini akan bergantung pada impor bahan pangan karena kapasitas produksi Indonesia yang belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Program makan siang gratis dan susu gratis ini kalau tidak diimbangi oleh penguatan produksi dalam negeri maka jatuhnya akan lebih banyak impor," kata Esther.
Jika makan siang gratis nantinya dibiayai oleh APBN, program tersebut akan menjadi beban anggaran terbesar setelah pendidikan dan perlindungan sosial. Padahal anggaran pendidikan yang porsinya sudah mencapai 20?ri APBN saja masih belum mumpuni untuk menuntaskan persoalan dalam negeri.