Malam pergantian tahun 2025 semakin dekat, suasana di berbagai kota besar di Indonesia mulai dipadati wisatawan. Di Yogyakarta, kawasan Malioboro menjadi pusat keramaian, sementara di Bandung, Jalan Braga dan Asia Afrika tetap menjadi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan untuk menikmati malam tahun baru.
Jalan Braga, Asia Afrika, dan Alun-Alun Kota Bandung menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun. Meskipun tidak ada perayaan resmi seperti pesta kembang api atau panggung hiburan yang diselenggarakan oleh Pemkot Bandung, kawasan ini tetap menjadi pilihan utama.
Jalanan di Bandung terpantau masih lancar, tapi volume kendaraan meningkat di sore hari. Kemacetan juga disebabkan oleh parkir sembarangan di bahu jalan, seperti di Jalan Braga dan Naripan.
Untuk mengantisipasi kemacetan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional. Pemkot dan kepolisian juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dan merayakan malam tahun baru secara bijak. Petasan, kembang api di area publik, serta konvoi kendaraan dilarang demi menjaga keamanan.
Di sisi lain, Yogyakarta,
Malioboro sudah mulai dipadati wisatawan sejak sore hari meskipun sempat diguyur gerimis. Rekayasa lalu lintas diberlakukan dengan penutupan jalan menuju Malioboro dari arah Jalan Kinan sejak pukul 18.00 WIB.
Untuk malam tahun baru, Pemerintah DIY tidak menggelar acara resmi seperti panggung hiburan. Namun, masyarakat diperbolehkan menyalakan kembang api dan meniup terompet di kawasan Malioboro dan Tugu Yogyakarta. Beberapa hotel di sekitar Tugu, seperti Hotel 101, juga akan mengadakan pesta kembang api.
Kondisi lalu lintas di sekitar Malioboro dipantau ketat oleh petugas untuk memastikan tidak terjadi kepadatan berlebihan. Jalur alternatif disiapkan untuk memudahkan wisatawan mengakses kawasan tersebut.
Pemkot Bandung dan DIY menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan ketertiban selama perayaan malam tahun baru. Selain itu, keamanan menjadi prioritas utama dengan melarang balapan liar dan penggunaan petasan yang berbahaya.
(Tamara Sanny)