Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Nataru

Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi lonjakan mobilitas masyarakat. Hal ini meliputi pengaturan lalu lintas, layanan penyeberangan, e-ticketing kapal penumpang, hingga diskon tarif transportasi.

Kementerian Perhubungan memprediksi sekitar 119 juta orang berpotensi melakukan perjalanan selama periode Nataru 2025–2026. Angka ini meningkat 2,71 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Puncak arus perjalanan diperkirakan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025 dengan jumlah sekitar 17 juta orang. 

Sementara arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada Jumat, 2 Januari 2026, dengan potensi mobilitas mencapai 20 juta orang. Jawa Tengah diprediksi menjadi tujuan perjalanan terbesar, disusul Jawa Barat dan Jawa Timur.

Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, memastikan seluruh sarana dan prasarana transportasi telah disiapkan. “Kita sudah mengecek semua moda transportasi, baik pesawat, kereta, laut, dan darat. Pengecekan ini terus dilakukan sampai pelayanan Nataru berakhir. Kami menghimbau masyarakat tetap mengutamakan keselamatan dan kehati-hatian,” ujarnya.

Pemerintah juga menerbitkan 13 kebijakan landasan operasional Nataru, mencakup pengaturan lalu lintas jalan, layanan penyeberangan, sistem e-ticketing untuk kapal penumpang, dan diskon tarif kebandarudaraan. Insentif diskon transportasi telah diberlakukan sejak 21 November hingga 10 Januari 2026.

Imbauan Kapolri Jelang Nataru

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Presiden Prabowo memberi perhatian penuh terhadap pelayanan masyarakat pada momen Nataru, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Ia pun menekankan agar seluruh personel dan pemangku kepentingan selalu waspada dan memantau informasi dari BMKG.

“Jangan underestimate. Ikuti perkembangan BMKG sehingga kita bisa segera menginformasikan ke masyarakat. Presiden memberikan perhatian penuh terhadap kegiatan Nataru,” tegas Kapolri.

Melalui langkah antisipasi ini, pemerintah berharap periode libur akhir tahun dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar bagi seluruh masyarakat. Adapun, bantuan diskon tarif tol sudah berlangsung sejak 21 November 2025 hingga 10 Januari 2026.