Kebakaran hebat yang melanda gedung Terra Drone di kawasan Jakarta Pusat pada Rabu 10 Desember 2025 menyisakan trauma mendalam bagi para karyawannya. Hansel, seorang staf sales marketing yang selamat dari insiden tersebut, menceritakan detik-detik perjuangan hidup dan matinya saat terjebak di lantai empat gedung yang dipenuhi asap tebal.
Peristiwa bermula saat jam istirahat makan siang sekitar pukul 12.35 WIB. Hansel yang saat itu berada di lantai atas berniat turun, namun teriakan rekan-rekannya dari lantai bawah menghentikan langkahnya. Akses tangga utama ternyata sudah tertutup asap hitam pekat yang naik dengan sangat cepat.
"Pas saya mau turun, teman dari bawah bilang enggak bisa. Jadi mau enggak mau ke atas. Itu cepat banget, sekitar jam 12.40 asap sudah lumayan hitam," ungkap Hansel.
Situasi semakin kritis karena asap yang mengepung gedung bukan asap biasa. Hansel menggambarkan asap tersebut memiliki aroma bahan kimia yang sangat menyengat, diduga berasal dari komponen elektronik atau
baterai drone yang terbakar. Asap beracun itu membuat dada sesak dan mata terasa sangat perih.
"Sesak di dada, asapnya bau kimia kayak beracun. Mata juga panas. Jadi kami cuma berpikir cari oksigen," tuturnya.
Terjebak bersama tujuh rekannya, satu-satunya jalan keluar adalah menuju atap gedung. Sesampainya di atap, Hansel dan rekan-rekannya melakukan upaya penyelamatan spontan sambil menunggu bantuan petugas pemadam kebakaran. Mereka terpaksa merusak unit pendingin ruangan untuk mengambil kabel-kabel kompresor yang kemudian digunakan sebagai alat bantu pegangan atau ikatan darurat.
"Tiba-tiba ada tangga dua (darurat). Teman-teman langsung cari sesuatu buat ikat. Kabel-kabel outdoor AC kita rusak, kabel kompresor itu kita pakai," jelasnya.
Beruntung, tim pemadam kebakaran segera tiba dan mengevakuasi mereka menggunakan tangga darurat. Hansel berhasil turun dengan selamat tanpa luka bakar. Namun ia mengaku masih mengalami syok berat akibat menghirup asap beracun dan menghadapi situasi nyaris maut tersebut.
Streaming