Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024 Jadi Sorotan

3 December 2024 10:52

Jakarta: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya menyoroti rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di beberapa daerah. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah kejenuhan masyarakat setelah pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) yang jaraknya terlalu berdekatan.

“Jarak antara Pilpres, Pileg, dan Pilkada yang terlalu dekat menjadi salah satu faktor kejenuhan pemilih. Selain itu, banyak pasangan calon yang tidak berasal dari daerah yang mereka wakili, sehingga kurang dikenal oleh masyarakat setempat,” ujar Bima Arya, seperti dikutip dari Headline News Metro TV, Selasa, 3 Desember 2024.
 

BACA : Evaluasi Sistem Pemilu Dinilai Relevan Dibahas Badan Pengkajian MPR

Bima juga menyebut fenomena ini bukanlah hal baru. Tren partisipasi pemilih di Pilkada biasanya lebih rendah dibandingkan Pileg atau Pilpres. Namun, ia menegaskan, data ini akan menjadi masukan penting bagi Kementerian Dalam Negri (Kemendagri) dalam merancang revisi sistem pemilu mendatang.

“Angka-angka ini menjadi bahan masukan bagi kami untuk merevisi waktu pelaksanaan Pilkada agar lebih efektif dan meningkatkan partisipasi masyarakat,” kata Bima.

(Zein Zahiratul Fauziyyah) 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com