Tiga Kandidat Pilpres 2024 Khawatir Pemilu Curang

15 November 2023 21:34

Ada momen menarik dalam acara pengudian nomor urut calon presiden-calon wakil presiden di Pilpres 2024, Selasa 14 November 2023 malam. Dalam pidatonya, masing-masing pasangan capres-cawapres menyuarakan kekhawatiran soal kecurangan Pemilu.

Awalnya pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang mendapat nomor urut 1 menyatakan siap mengikuti kompetisi Pemilu 2024 dengan sportif. Namun, mereka berharap pesta demokrasi kali ini berjalan dengan jujur, adil, penuh keterbukaan, dan kebersamaan. 

Lewat pidato yang diwakili oleh Muhaimin, pasangan ini mengatakan Pemilu ibarat pertandingan sepak bola yang harus disaksikan rakyat dengan penuh kegembiraan. 

“Kepada seluruh rakyat lihatlah pemilu ibarat seperti kompetisi pertandingan sepak bola, kita ingin menyaksikan tim masing-masing capres-cawapres bermain secara sportif bermain secara terbuka sehingga ibaratnya rakyat harus menikmati pemilu dengan penuh riang gembira, kebersamaan, berkompetisi tapi tetap berkeluarga dan bersaudara,” kata Gus Imin di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa, 14 November 2023.

Dia juga menganalogikan penyelenggara dan pengawas pemilu sebagai seorang wasit dalam sebuah pertandingan bola. "Kalau ada wasit merangkap pemain, kita foto dan sebar luaskan," ujarnya. 

Pemantauan serupa juga harus dilakukan terhadap sesama peserta. Jika ada yang berbuat curang, AMIN meminta masyarakat lantang menyurakan temuan tersebut.

"Kalau ada pemain yang nekel dan nakal kita viralkan ke seluruh penjuru," ungkap dia.

Muhaimin menegaskan pengawasan dari masyarakat sangat dibutuhkan. Hal itu sebagai bentuk saling menjaga agar pesta demokrasi berjalan jujur dan adil.

"Itu lah pemilu yang saling menjaga," ujar dia.

Senada dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhamin Iskandar, dalam pidatonya pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga menekankan perlunya demokrasi yang berjalan jujur dan adil. Ganjar menegaskan, arah reformasi harus dituntaskan dengan integritas yang menjauhi unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme. 

"Setelah ini kita mesti bisa memastikan bahwa arah reformasi harus kita tuntaskan. Demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh sekali dari unsur KKN," kata Ganjar. 

Seolah ingin menjawab kekhawatiran pasangan Anies-Imin serta Ganjar-Mahfud, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mendapat nomor urut dua mengatakan percaya pada penyelenggara Pemilu. Sebab bagi Prabowo, jika Pemilu dirayakan secara tidak adil itu akan merugikan masyarakat dan bangsa Indonesia. 

"Kejujuran itu harus utuh, seutuh-utuhnya. Jadi saya sangat sependapat dengan aspirasi pasangan calon nomor satu dan bersyukur kita memiliki negara demokrasi," ujar Prabowo.

Lalu mengapa potensi kecurangan di Pilpres 2024 disinggung para kandidat di pidato politiknya? Menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago, kekhawatiran kecurangan di Pilpres 2024 mencuat akibat Presiden Joko Widodo merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai cawapres Prabowo setelah adanya putusan perkara nomor 90 di Mahkamah Konstitusi. Dalam putusan itu, MK membolehkan orang yang berusia di bawah 40 tahun untuk ikut Pilpres selama pernah terpilih dalam Pemilu sebagai kepala daerah. 

Kekhawatiran ini wajar terjadi karena Joko Widodo sendiri masih menjabat sebagai Presiden RI. "Kondisi anak presiden yang maju itu sedikit banyaknya mempengaruhi peta politik kita. Ini bukan soal Gibran atau Presiden Jokowi, tapi soal bagaimana kekuasaan yang ada dalam genggaman di dalam kendali Presiden itu tidak disalahgunakan nantinya," ujar Pangi. 

Meski muncul kecurigaan kecurangan pemilu adalah hal yang wajar, dugaan kecurangan ini jangan sampai memicu ketegangan dan malah membuat polarisasi. Kini jauh lebih penting adalah mengupayakan pencegahan kecurangan Pilpres 2024. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)