Hasil investigasi Kementerian Kesehatan menyebut ada sebanyak 70 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melapor telah menjadi korban bullying. 70 calon dokter spesialis itu berasal dari berbagai perguruan tinggi. Namun semua kasus berada di Semarang.
"Ada 70-an korban perundungan di berbagai kampus di Semarang yang sudah diserahkan ke Polda Jawa Tengah untuk diproses," kata Murti Utami di Kota Semarang, Senin, 1 Oktober 2024.
Selain menyerahkan daftar korban perundungan, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan semua bukti seusai permintaan dari Polda Jawa Tengah untuk kasus perundungan ini, dari bukti-bukti, saksi, kuasa hukum, dan lainnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Johanson Ronald Simamora, mengatakan meskipun 70-an pelapor perundungan sudah diserahkan oleh Kementerian Kesehatan, namun kepolisian belum lakukan pemeriksaan secara rinci, karena saat ini penyidik masih fokus terhadap laporan investigasi yang disodorkan kementerian di
RSUP Kariadi.
Hingga kini kasus perundungan yang menimpa Dokter Aulia Risma, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi
Universitas Diponegoro (Undip) oleh Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Jawa Tengah terus berjalan. Polisi telah memeriksa 46 saksi baik itu dari Undip Semarang mulai dari mahasiswa seangkatan, mahasiswa senior maupun para dokter di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Bahkan Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Murti Utami mendampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha kembali mendatangi Polda Jawa Tengah untuk bertemu Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo untuk memastikan penyelidikan kasus ini berjalan dengan baik.