Ibunda almarhumah dokter Aulia Risma, Nuzmatun Malinah menangis histeris saat mengungkapkan dugaan perundungan hingga pemerasan yang dialami anaknya di depan awak media. Keluarga berharap ada keadilan dan pihak yang bertanggung jawab dari peristiwa yang menimpa anaknya.
Nuzmatun kini harus kehilangan dua orang yang dicintainya. Hal ini sebab ayah almarhumah dr Aulia, Moh Fakhruri meninggal dunia di RSCM, Selasa 27 Agustus 2024.
“Bantulah, bantulah saya, anak saya sudah tidak ada. Anak saya harusnya di sekolah cari ilmu, tapi apa yang terjadi? Tolong bantu saya sambil mencari keadilan” ungkap Nuzmatun dalam keterangan pers, Rabu, 18 September 2024.
Sebelumnya, dokter Aulia yang merupakan mahasiswi PPDS fakultas kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, ditemukan tewas di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024. Polisi menyebut korban tewas usai menyuntikan obat penenang ke tubuhnya sendiri.
Meninggalnya dokter PPDS tersebut ramai dibicarakan di media sosial X (Twitter). Akun X @bambangsuling11 mengungkap seorang PPDS bunuh diri dengan cara menyuntikkan obat ke tubuh. Korban diduga tidak tahan dengan perundungan selama mengikuti PPDS Anestesi Undip di RSUP Dr Kariadi.
Adapun hasil
investigasi Kemenkes menyebutkan diduga ada permintaan uang diluar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum perundung dalam program tersebut kepada dokter Aulia Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-40 juta per bulan.
Pungutan ini sangat memberatkan Aulia Risma dan keluarga. Faktor ini lah diduga menjadi pemicu awal korban mengalami tekanan dalam pembelajaran, karena tidak menduga ada pungutan-pungutan dengan nilai puluhan juta.