Rehabilitasi Berkelanjutan Penting dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba

Kepala Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Iman Firmansyah mengatakan rehabilitasi pecandu narkoba perlu dilakukan secara holistik dan berkelanjutan. Rehabilitasi tak hanya berfokus pada pecandu, tetapi juga lingkungan di sekitar pecandu.

"Dalam kasus penyalahgunaan zat atau narkoba penting diketahui bahwa untuk pemulihannya kita harus melingupi secara holistik. Harus ada pemulihan secara fisiknya, mentalnya, dan juga sosialnya. Pada saat kita melihat ketiga kondisi tersebut barulah itu yang dinamakan sehat," katanya dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Kamis, 30 Oktober 2025.

"Rehabilitasi di BNN itu sekarang kita mengadopsi adalah rehabilitasi berkelanjutan yaitu serangkaian upaya terpadu untuk pecandu dan juga korban penyalahgunaan narkoba itu dari mulai penerimaan awal, lalu rehabilitasi medis, sosial, sampai pasca rehabilitasi," tambahnya.

Iman menegaskan pemulihan pecandu tak selesai di tempat rehabilitasi tetapi juga melingkupi komponen masyarakat sekitar pecandu narkoba tersebut.
 

Baca: 4 Kali Tersandung Narkoba, Ammar Zoni Mendekam di Nusakambangan

"Perlu diingat ada pasca rehabilitasi. Jadi tidak hanya untuk pemulihan pecandu itu berhenti pada saat di dalam tempat rehabilitasi, tapi ada namanya rehabilitasi berkelanjutan yang kita sebutkan pasca rehabilitasi dan melingkupi semua komponen masyarakat yang berfokus pada komponen masyarakat, keluarganya, orang tua, masyarakat sekitar, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lain-lain," sambungnya.

Kasus Ammar Zoni membuktikan bahwa pecandu narkoba dapat terjerat barang haram itu kembali setelah rehabilitasi. Iman menyebut hal itu dapat dicegah.

"Mengapa orang yang sudah direhabilitasi dapat kecanduan lagi? Jadi otak itu melihat narkoba membuat hormon rasa senang kita. Jadi bila merasa senang itu pasti ada keinginan mengulang lagi. Rasa senang itu yang akan menempel terus. Maka harus dicegah dengan mengalihkan rasa senang itu ke arah yang lebih positif," jelasnya.