Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelar rapat koordinasi dalam penanganan banjir di Semarang dan Demak. Dalam koordinasi tersebut, Gubernur Jateng Achmad Luthfi mengusulkan tiga kebijakan untuk mengatasi banjir.
1. Pengadaan dan Penambahan Pompa
Analis Pemprov Jateng menuturkan masalah banjir yang terjadi disebabkan tidak tersedianya pompa air. Pompa tersebut nantinya akan ditempatkan di tempat krusial yakni, Kecamatan Sayung, Demak; dan Kota Semarang.
2. Normalisasi Sungai-Sungai
Luthfi juga mengusulkan untuk melakukan pengerukan dan normalisasi sungai-sungai, yang tentu nantinya akan bekerja sama dengan Dinas PUPR setempat. Menurutnya, normalisasi ini sangat penting lantaran curah hujan bisa bertambah tinggi hingga akhir Desember hingga Januari 2026.
3. Pengerukan Kolam Retensi Terboyo
Luthfi memerintahkan untuk mempercepat pengerukan kolam retensi Terboyo, agar daya tampung tidak berkurang dan tetap maksimal. Dia juga meminta untuk penambahan pesawat modifikasi cuaca agar hujan dengan intensitas tinggi dapat berkurang.
“Kita sudah berdiskusi dengan beberapa pihak untuk penanganan tersebut, dan kami juga telah mengoperasikan 38 pompa dan besok akan kita lakukan pengecekan terkait dengan sodetan tersebut akan kita ukur agar diperlebar dan diperdalam agar frekuensi air di wilayah Kaligawe bisa masuk kolam retensi itu tersebut” ujarnya melansir Metro Siang Metro TV, Kamis, 30 Oktober 2025.
Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air PU Dwi Purwanto menyampaikan akan terus mendukung upaya penanganan banjir. Pihaknya memastikan pemerintah pusat siap menindaklanjuti usulan dari Gubernur Jawa Tengah tersebut.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)