Di balik lorong sempit di Jalan Sekayu, Kota Semarang, berdiri masjid yang telah menjadi saksi bisu peradaban Islam sejak lebih dari enam abad silam.
Masjid Taqwa Sekayu, yang dibangun pada tahun 1413 Masehi lebih tua dari Masjid Agung Demak, bukan sekedar tempat ibadah tetapi juga sebagai simbol perjalanan sejarah muslim di Jawa Tengah.
Masjid ini menyimpan kisah yang erat kaitannya dengan Masjid Agung Demak. Menariknya berdasarkan sejumlah sumber, masjid bersejarah ini telah berdiri tujuh tahun lebih awal dibandingkan Masjid Agung Demak, yang baru dibangun pada 1420 Masehi. Sehingga, Masjid Taqwa Sekayu ini tercatat sebagai masjid tertua di Jawa Tengah.
Sebagai saksi bisu perjalanan peradaban nusantara, Masjid Taqwa Sekayu tetap dijaga keasliannya oleh para pengurus. Meski telah mengalami beberapa pemugaran, unsur-unsur asli dari masa pendiriannya tetap dipertahankan.
Empat pilar utama di dalam masjid, mustaka atau kubahnya yang khas, hingga pintu bersejarah yang masih ada dan berdiri kokoh.
Di dalam kompleks Masjid Taqwa Sekayu terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai peristirahatan terakhir Nyai Kamal, istri Kiai Kamal. Makam tersebut terletak di selatan
Masjid Taqwa Sekayu. Sementara makam Kiai Kamal di Kabupaten Demak, sekitar 30 menit dari makam Sunan Kalijaga.
Keturunan Kiai Kamal juga telah lama menelusuri jejak leluhur mereka. Tetapi, baru tahun ini makam tersebut ditemukan dan sejarahnya terungkap.
Pihak Masjid Taqwa Sekayu terus menelusuri
sejarah masjid tersebut, serta garis keturunan Kiai Kamal. salah satu peninggalan yang paling dicari pihak masjid adalah bedug asli Masjid Taqwa Sekayu, yang dahulu sempat dihibahkan ke masjid lain dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Streaming