Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat tertutup bersama Perum Bulog, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi), serta TNI dan Polri untuk membahas strategi penyerapan gabah dan stabilisasi cadangan beras pemerintah.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan hasil rapat menyepakati target penyerapan 2,1 juta ton gabah setara beras guna menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. Target akhir yang ingin dicapai adalah 3 juta ton, dengan realisasi saat ini sudah mencapai 60?ri target tersebut.
"Hari ini kita sepakat menyerap gabah setara beras sebanyak 2,1 juta ton. Target akhir kita adalah 3 juta ton dan saat ini sudah mencapai 60%. Kami juga bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengawal distribusi agar berjalan sesuai aturan," ujar Andi seperti dikutip dari Headline News Metro TV, Selasa 11 Februari 2025.
Untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan dalam distribusi beras dan pupuk, Kementan akan berkolaborasi dengan TNI dan Polri dalam pengawasan harga beli gabah dari
petani, dengan ketentuan minimal Rp6.500 per kilogram (kg).
Sementara itu, sebagai bagian dari program ketahanan pangan, Polri bersama kelompok tani di Kabupaten Muaro, Jambi, menggarap ratusan hektare lahan kritis dengan menanam jagung benih unggul menggunakan sistem tumpang sari. Program ini didukung oleh Polda Jambi dan Polres Muaro Jambi guna menopang program
makan bergizi gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Edi Mardianto menyatakan program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan tetapi juga mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) yang sering terjadi saat musim kemarau.
"Wilayah kita sering mengalami kebakaran hutan dan lahan, terutama di musim kemarau. Dengan pemanfaatan lahan kosong untuk menanam jagung, kita berharap bisa meningkatkan produksi pangan sekaligus mengurangi risiko kebakaran," jelasnya.
Tahun ini, Polri menargetkan 3.000 hektare lahan di Jambi untuk ditanami. Dengan sistem tumpang sari, hasil panen
jagung diproyeksikan bisa mencapai delapan kali dalam dua tahun.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)