PBB dan Dunia Kecam Serangan AS ke Iran

23 June 2025 19:46

Serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran turut memicu kecaman pemimpin dunia. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan serangan Amerika terhadap Iran merupakan eskalasi yang berbahaya yang bisa menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan global.

Kecaman datang dari sejumlah negara terkait serangan ke situs nuklir Iran yang dilakukan Amerika Serikat. Serangan Amerika ke tiga lokasi yang mereka klaim sebagai fasilitas nuklir di Iran, yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz meningkatkan eskalasi perang antara Israel dan Iran.

Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat pada Minggu malam, 22 Juni 2025, untuk membahas serangan Amerika ke Iran yang telah memicu kekhawatiran serius atas eskalasi konflik di Timur Tengah. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa serangan Amerika terhadap Iran merupakan eskalasi yang berbahaya yang menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan global.
 

Baca:
Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik Khorramshahr-4

Sementara Rusia dan Tiongkok mengusulkan rancangan resolusi yang menyerukan genjatan senjata segera dan tanpa syarat. Di sisi lain, sejumlah negara memprioritaskan untuk segera meredakan konflik.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim serangan udara spektakuler telah menghancurkan fasilitas nuklir utama Iran. ”Malam ini saya bisa menyampaikan kepada dunia bahwa serangan itu adalah kesuksesan militer yang spektakuler,” ujar Trump.

Serangan Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran turut memicu reaksi masyarakat dunia. Di Manila, Filipina, ratusan orang menggelar demonstrasi mengutuk aksi Amerika karena menggunakan cara ilegal yang berpotensi menimbulkan kekacauan yang tidak terkendali baik di kawasan maupun dunia. 

Di Karachi, Pakistan, ribuan orang memprotes serangan Amerika ke Iran. Mereka mengecam Donald Trump yang membantu Israel dengan mengebom fasilitas nuklir Iran yang melanggar hukum internasional. Kekhawatiran perang dunia ketiga juga mengemuka karena campur tangan Amerika. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)