Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik Khorramshahr-4

Untuk pertama kalinya, Iran meluncurkan rudal balistik terbaru yakni Kheibarshekan atau Khorramshahr-4 ke wilayah pendudukan Israel pascaserangan Amerika ke Iran. 

Rudal balistik Kheibarshekan atau Penakluk Kheibar generasi terbaru yang dinamakan Khorramshahr-4 merupakan rudal balistik multiledak milik pasukan udara Garda Revolusi Islam Iran. Rudal ini mampu mencapai target dengan presisi dan efektif serta memiliki daya hancur yang besar. Selain itu, jangkauannya bisa mencapai dua ribu kilometer.

Iran meluncurkan rudal Khorramshahr-4 ke wilayah pendudukan Zionis Israel hingga menyebabkan kehancuran besar dalam gelombang ke-20 operasi True Promise III. Meski turut diserang oleh Amerika Serikat,  Iran masih fokus membalas zionis Israel yang hingga kini masih melancarkan genosida terhadap bangsa Palestina. Amerika juga turut menyerang Palestina melalui pengiriman pasukan senjata dan dana kepada militer rezim Zionis Israel. 
 

Baca: Korut Kecam Serangan ke Situs Nuklir Iran, Tuding AS dan Israel Biang Ketegangan

Sementara, foto satelit menunjukkan lokasi nuklir Fordo Nathans dan Isfahan di Iran sebelum dan sesudah serangan AS yang dilakukan pada Minggu, 22 Juni 2025 kemarin. Citra satelit yang dianalisis oleh The Associated Press tampak menunjukkan setidaknya satu kawah di lokasi pengayaan nuklir Nathans Iran setelah Amerika Serikat menargetkan bagian bawah tanah fasilitas tersebut.

Sebuah lubang sekitar 5 meter atau 16 kaki terlihat dalam gambar yang diambil oleh Planet Labs PBC dan Maxar Technologies setelah serangan Amerika terjadi. Lubang itu terletak tepat di bagian bawah tanah lokasi tersebut yang meliputi ruang sentrifus. 

Iran belum memberikan penilaian mengenai seberapa besar kerusakan yang terjadi di lokasi tersebut. Serangan Israel sebelumnya telah menghancurkan aula sentrifus di atas tanah, serta semua peralatan listrik di lokasi tersebut yang memungkinkan memutus pasokan listriknya. Citra satelit pusat teknologi Nuklir Isfahan Iran yang diambil oleh Maxer Technologis juga menunjukkan kerusakan pada permukaan lokasi tersebut setelah serangan Amerika Serikat.