Setiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Hari ini menyimpan sejarah panjang di sisi timur Indonesia di Ende, Pulau Flores.
Butir-butir Pancasila yang menjadi falsafah Negara Kesetuan Republik Indonesia NKRI lahir oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Berbagai peninggalan seperti rumah, pengasingan dan pohon sukun masih terjaga hingga kini.
Namun, di balik romantisme sejarah ini, warga Flores masih mempertanyakan makna Pancasila yang belum sepenuhnya mereka rasakan dalam pembangunan.
Ende, kota kecil di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak banyak yang tahu di sinilah butir-butir Pancasila diperenungkan oleh Soekarno, saat dalam pengasingan.
Rumah pengasingan di Jalan Perwira menjadi saksi bisu empat tahun Soekarno menghabiskan hidupnya bersama Inggit Garnasih, anak angkatnya Ratna dan ibu mertuanya Amsi.
Masa-masa sulit itu diisi Soekarno dengan mendalami pikiran, berkarya, dan mendekatkan diri dengan rakyat kecil. Ia menulis naskah-naskah sandiwara, berdiskusi dengan para pastor, dan bergaul dengan nelayan dan penjahit.
Ketika kesepian menyapa, pohon sukun di Taman Renungan menjadi tempat ia duduk berjam-jam memandang laut, sambil merenungkan ide-ide tentang negara di masa depan.
"Bung Karno sering berkomunikasi atau berteman dengan orang-orang nelayan, petani, dia tidak mau membedakan bahwa petani itu agamanya apa karena dia sudah melihat bahwa kehidupan masyarakat ini kehidupan toleransinya cukup tinggi." kata cucu saksi sejarah, Alexander Mikael Da Silva.
Untuk mengisi waktu,
Soekarno mendirikan perkumpulan sandiwara Kelimutu. Ia menulis naskah hingga 12 naskah, salah satunya 'dokter setan' terinspirasi dari Frankenstein. Melalui pertunjukan-pertunjukan inilah Soekarno menyebarkan ide kebangsaan secara halus kepada rakyat Ende.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa hal masih menyisahlan tanya, dari nisan Ibu Amsi yang berbeda fersi antara situs resmi dan otobiografi. Hingga pohon kluih dan pohon sukun yang keduanya diklaim sebagai tempat renungan Soekarno, termasuk juga tentang apa benar Soekarno mendapatkan ilham Pancasila di Ende.
Pancasila mungkin dilahirkan di tanah Flores, namun tak semua warganya sudah merasakan keadaan sosial yang menjadi salah satu sila utama. Infrastruktur yang minim, akses
ekonomi terbatas, dan pendidikan yang terpinggirkan. Sebuah tanya yang terus bergaung, sudahkan Pancasila benar-benar hidup di Flores?