BGN Targetkan Salurkan 82,5 Juta Penerima MBG pada Februari 2026

22 October 2025 14:58

Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan akan menyalurkan 82,5 juta paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Februari 2026. Selain itu juga, pemerintah akan mempercepat sertifikasi kehigienisan dapur untuk menambah penyaluran ke seluruh Indonesia.

Pemerintah mencatat, kini ada 361 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bersertifikasi dan  telah menyalurkan 40 juta paket makan pada tahun ini.

Hingga kini, pemerintah pusat juga tengah mempercepat sertifikasi tersebut agar mencapai target penyaluran ke seluruh Indonesia pada 2026. Selain itu, pemerintah juga sudah memastikan semua masalah yang terjadi pada program tahun ini telah diatasi dan telah menempatkan ahli gizi di setiap SPPG untuk memastikan peristiwa keracunan tidak terjadi lagi.

Menurut Kepala BGN Dadan Hindayana, dibutuhkan juga penyerapan anggaran yang cukup besar setiap bulannya agar semuanya bisa berjalan baik. Oleh sebab itu, pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran ratusan triliun rupiah untuk program ini.

“Karena kalau percepatan itu membutuhkan Rp25 triliun per bulan. Dalam kenyataannya sampai sekarang kita baru membentuk kurang lebih 12 ribu SPPG. Jadi kita prediksi tidak akan menyerap anggaran sebanyak itu. Kami mungkin hanya akan mendapat tambahan Rp28 triliun” ungkap Dadan melansir Metro Siang Metro TV, Rabu, 22 Oktober 2025.


Pemaksimalan Peningkatan Program MBG Dengan Ketat


Untuk memaksimalkan target tersebut juga, pemerintah juga menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program MBG dan akan disosialisasikan dalam waktu dekat. Salah satu aturannya ialah melarang SPPG atau dapur memasak makanan sebelum pukul 00.00.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa SPPG juga wajib memasak sesuai urutan atau batch pembagian penerima manfaat di sekolah. Mulai dari PAUD hingga SMA.

"Misalnya, dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri. Kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri. Itu contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG," ujar Nanik.

Dalam rangka memperbaiki tata kelola, BGN telah menindak tegas mitra-mitra yang tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil investigasi tim BGN, banyak temuan dapur-dapur yang ruang pemorsiannya belum memiliki pendingin ruangan yang berpotensi membuat makanan cepat basi. Nanik mengingatkan SPPG-SPPG agar memperbaiki hal tersebut.

Nanik menambahkan setiap dapur sudah harus melakukan epoksi, atau melapisi permukaan lantai agar lebih kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan, serta tidak licin akibat tumpahan minyak.

(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)