Jakarta: Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah sebuah kompleks seni dan kebudayaan yang ikonik di Jakarta Pusat. Sejak didirikan, TIM telah menjadi panggung utama bagi para seniman, pusat pendidikan seni, dan ruang publik yang tak terpisahkan dari denyut nadi kreativitas Ibu Kota. Lebih dari sekadar bangunan, TIM adalah sebuah institusi yang merekam perjalanan seni dan budaya Indonesia.
TIM diresmikan pada 10 November 1968 dari sebuah visi Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Kompleks ini berdiri di atas lahan bekas Kebun Binatang Cikini dan Planetarium Jakarta yang kini kebun binatang tersebut dipindahkan ke Ragunan. Ali Sadikin bermimpi menciptakan sebuah pusat kesenian yang modern dan representatif bagi Jakarta, di mana para seniman dapat berkreasi, menampilkan karyanya, dan berinteraksi dengan masyarakat luas, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya.
Sejak didirikan, TIM menjadi magnet bagi seniman dan penikmat seni, dengan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gedung teater, bioskop, ruang pameran seni rupa, perpustakaan, pusat dokumentasi sastra, dan Planetarium. Di dalam kompleks TIM juga berdiri Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sebuah lembaga pendidikan seni terkemuka yang melahirkan banyak seniman dan
budayawan ternama Indonesia di bidang film, tari, musik, seni rupa, dan teater.
TIM menjadi tuan rumah bagi berbagai festival seni berskala nasional maupun internasional, diskusi
budaya, pertunjukan teater dari kelompok seperti Teater Koma, konser musik, hingga pemutaran film-film independen. Seiring berjalannya waktu, TIM mengalami beberapa kali renovasi dan revitalisasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Salah satu revitalisasi besar dilakukan pada era 2019-2022, yang mengubah wajah TIM menjadi lebih modern, terintegrasi, dan ramah lingkungan.
Setelah revitalisasi, TIM kini dilengkapi dengan fasilitas modern seperti perpustakaan umum yang megah, galeri seni kontemporer, Teater Planetarium yang diperbarui, bioskop, hotel, dan berbagai ruang kreatif baru.
Taman Ismail Marzuki bukan sekadar tempat, melainkan sebuah narasi hidup tentang perkembangan seni dan budaya di Jakarta, menjadi tempat kreativitas yang terus beradaptasi dan berinovasi untuk masa depan.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.
(Kelvin Yurcel)