Perang Thailand-Kamboja Memanas, Warga Kalang Kabut Mencari Tempat Aman

25 July 2025 20:09

Pertempuran antara Thailand dan Kamboja terus memuncak. Akibatnya, warga dari masing-masing negara tersebut melarikan diri dari tempat tinggalnya untuk mencari lokasi aman.

Seperti yang dilakukan warga Thailand di Provinsi Surin. Mereka mengungsi ke lokasi aman menyusul aksi saling serang antara militer Thailand dan Kamboja. Warga Thailand meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke lokasi baru, seperti lorong tak terpakai dan tempat terbuka lainnya.

Pemerintah Thailand juga telah menarik seluruh perwakilannya di Phnom Penh, Kamboja, dan meminta kepada seluruh warga negaranya untuk meninggalkan Kamboja. 

Sementara itu, ratusan warga Kamboja juga mengungsikan diri ke sebuah kuil Buddha, imbas ketegangan yang terjadi di perbatasan Thailand-Kamboja. Sejumlah tenda dipasang di sekitar kawasan kuil untuk ditempati para pengungsi. 

Perang antara lembaga keamanan Thailand dan Kamboja memakan 14 korban jiwa dan sebagian besar merupakan warga sipil. 

Masalah perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah menjadi tantangan untuk menjaga perdamaian kedua negara. Pihak Thailand menyatakan peristiwa ini telah menurunkan kepercayaan Thailand kepada Pemerintah Kamboja, sekaligus menyatakan eskalasi antara kedua negara bisa terus meningkat. 
 

Baca juga: Thailand Dilaporkan Tolak Mediasi Internasional untuk Akhiri Konflik dengan Kamboja

Pemerintah Memastikan Keamanan WNI di Kamboja dan Thailand

Sementara itu, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan skenario mitigasi jika eskalasi konflik di perbatasan Kamboja dan Thailand terus meningkat. Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah terdampak.

"Yang paling penting adalah bagaimana kita memastikan warga negara yang tinggal di sana itu aman. Dan jika terjadi sesuatu, itu sudah kita siapkan mitigasi-mitigasinya," ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2025.

Menurutnya, mitigasi tersebut mencakup sistem komunikasi langsung dengan seluruh WNI di Kamboja dan Thailand. Kemudian, prosedur evakuasi jika situasi memburuk secara signifikan.

"Tentu pertama, informasi sudah pasti disampaikan kepada seluruh WNI yang tinggal di sana. Kemudian, dibuka ruang komunikasi sehingga kalau terjadi sesuatu, kita bisa mendeteksi dan bisa dengan cepat melakukan penanganan," jelas Prasetyo.

Ia menambahkan, pemerintah tetap berharap agar ketegangan di kawasan tidak berlanjut menjadi konflik terbuka. Namun, kewaspadaan tetap dijaga agar perlindungan terhadap WNI tidak terlambat.

"Kita tidak berharap eskalasi akan meningkat, karena sekali lagi itu akan berdampak secara global, termasuk akan berdampak ke negara kita," tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)