Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura. (X/@MFAThai)
Riza Aslam Khaeron • 25 July 2025 15:53
Bangkok: Thailand secara resmi menolak upaya mediasi dari negara ketiga untuk mengakhiri konflik perbatasan yang sedang berlangsung dengan Kamboja. Melansir Straits Times, Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan bahwa Bangkok mendesak Phnom Penh menghentikan serangan dan menekankan bahwa penyelesaian harus dilakukan melalui pembicaraan bilateral.
"Saya rasa kami belum membutuhkan mediasi dari negara ketiga saat ini," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, dalam sebuah wawancara. Ia menambahkan bahwa konfrontasi ini adalah urusan langsung antara dua negara.
Ketegangan yang telah lama membara di perbatasan kedua negara berubah menjadi pertempuran terbuka di beberapa lokasi sejak Kamis, 24 Juli 2025. Pertukaran tembakan artileri terus terjadi selama dua hari berturut-turut.
Sedikitnya 16 orang tewas, sebagian besar warga sipil Thailand, menjadikannya bentrokan paling mematikan dalam lebih dari satu dekade antara dua negara Asia Tenggara ini.
Amerika Serikat, China, dan Malaysia—yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN—telah menawarkan diri untuk memfasilitasi dialog. Namun Thailand bersikukuh bahwa satu-satunya solusi adalah melalui mekanisme bilateral, dan menegaskan bahwa pihak Kamboja harus menghentikan kekerasan terlebih dahulu.
"Kami tetap pada posisi bahwa mekanisme bilateral adalah jalan terbaik. Ini adalah konfrontasi antara dua negara, namun, pintu kami masih terbuka," tambah Nikorndej.
Baca Juga: PM Malaysia: Kamboja dan Thailand Berminat untuk Gencatan Senjata |