Pengamat Sebut OKI Harus Selesaikan Kelaparan Akut di Gaza

15 May 2025 19:12

Pengamat Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana menyebut Negara-Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus segera menyelesaikan kelaparan di Gaza. Blokade bantuan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Israel membuat Gaza dilanda bencana kelaparan akut.

"Negara-negara OKI seharusnya terus mendukung agar direalisasikannya Palestina merdeka karena ini hal yang sangat penting. Kedua tentunya dari sisi kemanusiaan karena sekarang kelaparan sedang melanda Gaza, rakyat Palestina, anak-anak dan lain sebagainya yang kelaparan. Karena Israel memblokade masuknya bantuan-bantuan kemanusiaan. Ini juga harus diselesaikan," kata dia dalam Prioritas Indonesia, Metro TV, Kamis, 15 Mei 2025.

"Ketiga adalah upaya-upaya yang bisa ditempuh apabila sebenarnya Fatah dan Hamas bisa bersatu. Karena kerap antara Fatah dan Hamas mempunyai pandangan yang berbeda ketika berbicara tentang Palestina merdeka. Bagi Hamas, Palestina merdeka adalah Palestina merdeka tanpa  adanya negara Israel. Tapi Fatah mendukung two states solution di mana negara Israel ada tetapi negara Palestina  merdeka juga ada, ide itulah yang didorong oleh OKI," ucapnya.

Ia berharap suara keputusan OKI bulat mendukung two states solution agar negosiasi-negosiasi mendatang dapat lebih cair.

"Bapak Presiden menyampaikan bahwa apabila umat Islam itu bersatu, maka kita akan bisa membuat Palestina menjadi sebuah negara yang merdeka. Tetapi kalau pandangan-pandangan dari anggota OKI berbeda tentu ini menjadi masalah dan tidak sampai kapan pun tidak akan selesai seperti itu," kata dia.
 

Baca: Israel Lancarkan Serangan Langsung ke Pos Pasukan UNIFIL di Lebanon

Sebelumnya, muncul wacana kaukus permanen pembukaan bantuan kemanusiaan ke Gaza oleh Amerika Serikat. Ia berharap kaukus tersebut dapat diwujudkan segera.

"Presiden Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat akan membuka kesempatan kaukus permanen untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Artinya, upaya Israel adalah untuk membuat rakyat Palestina kelaparan, kemudian Pemimpin-Pemimpin Hamas akhirnya menyerah. Hal itu dianggap sebagai upaya yang sangat tidak manusiawi. Menurut hukum perang tidak diperbolehkan. Bantuan kemanusiaan harus tetap bisa masuk ke daerah konflik," sambungnya.

"Diharapkan dengan adanya seruan dari Presiden Amerika Serikat (AS) dan upaya dari negara-negara OKI, saya yakin bahwa apa yang diharapkan itu bisa terealisir. Sekali lagi ini masalah kemanusiaan terlepas dari adanya keinginan dari Israel untuk meminta pemimpin Hamas melepaskan sanderanya terlepas dari konflik serang antara Hamas dengan Israel," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)