Israel Lancarkan Serangan Langsung ke Pos Pasukan UNIFIL di Lebanon

Pasukan UNIFIL yang bertugas di Lebanon. Foto: Anadolu

Israel Lancarkan Serangan Langsung ke Pos Pasukan UNIFIL di Lebanon

Fajar Nugraha • 15 May 2025 06:01

Beirut: Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Rabu 14 Mei 2025 mengatakan, perimeter salah satu posisi penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan diserang oleh tembakan langsung dari tentara Israel pada Selasa 13 Mei 2025.

Ini menandai pertama kalinya posisi UNIFIL diserang secara langsung sejak gencatan senjata Israel-Lebanon dimulai pada 27 November 2024.

Dalam sebuah pernyataan, misi penjaga perdamaian mengatakan "prihatin dengan sikap agresif tentara Israel baru-baru ini yang melibatkan personel dan aset UNIFIL di dekat Garis Biru."

Misi tersebut menambahkan bahwa mereka telah mengamati "setidaknya empat insiden lain yang melibatkan tembakan tentara Israel di dekat posisinya di sepanjang Garis Biru."

“Dalam beberapa hari terakhir. UNIFIL juga mengamati perilaku agresif lain oleh IDF terhadap pasukan penjaga perdamaian yang melakukan kegiatan operasional sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan 1701,” lanjut pernyataan UNIFIL, seperti dikutip Anadolu, Kamis 15 Mei 2025.

Dikatakan bahwa pada Selasa, pasukan penjaga perdamaian PBB yang berpatroli dengan tentara Lebanon di dekat kota Maroun al-Ras melaporkan telah menjadi sasaran “laser dari posisi militer Israel di dekatnya.”

Dalam insiden lain di selatan Alma ash-Shaab pada 7 Mei, “sinar laser diarahkan ke patroli UNIFIL dari dua tank Merkava Israel,” tambahnya.

“Saat patroli mulai bergerak, sebuah drone terbang sekitar lima meter di atasnya, mengikuti patroli sejauh sekitar satu kilometer,” imbuh pihak UNIFIL.

Secara terpisah, sebuah kendaraan udara berulang kali terbang di atas lokasi UNIFIL di sebelah timur kota Houla, tambahnya.

UNIFIL mengutuk semua tindakan ini, mengingatkan “semua pelaku akan tanggung jawab mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB dan untuk menghormati hak asasi manusia dan tempat PBB setiap saat.”

Tidak diketahui apakah ada yang terluka dari pasukan UNIFIL. Pasukan Indonesia juga tergabung dalam pasukan perdamaian PBB itu.

Gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan di Lebanon sejak November, mengakhiri perang lintas perbatasan selama berbulan-bulan antara Israel dan Hizbullah, yang meningkat menjadi konflik skala penuh pada bulan September.

Pemerintah Lebanon telah melaporkan hampir 3.000 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, termasuk kematian hampir 200 orang dan cedera sekitar 500 orang lainnya.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Lebanon selatan paling lambat 26 Januari, tetapi batas waktu diperpanjang hingga  18 Februari setelah Israel menolak untuk mematuhinya. Israel masih mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)