Sekelompok Remaja di Polewali Mandar Pakai Rebana untuk Bangunkan Sahur

Ada beragam cara yang dilakukan untuk membangunkan warga saat makan sahur di bulan Ramadan. Salah satunya di Mambulilling, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Sekelompok remaja membangunkan warga dengan menggunakan alat musik rebana. Rebana merupakan kesenian tradisional khas suku Mandar.

Para remaja tersebut biasanya berkeliling membangunkan warga mulai pukul 02.30-03.30 WITA. Satu per satu lorong dan gang sempit mereka susuri untuk membangunkan warga, terutama para ibu yang akan memasak dan menyiapkan hidangan santap sahur.

Sambil menabuh rebana, sesekali remaja ini melantunkan syair pantun atau dalam adat suku Mandar disebut Kalindaqdaq. Meski setiap malam harus berjalan kaki seperti ini, tetapi tidak tampak rasa lelah maupun mengantuk di mata mereka saat membangunkan warga.
 

Baca juga: Unik, Dentuman Meriam Jadi Tanda Waktu Buka Puasa & Imsak di Rangkasbitung

Warga Mambulilling merasa sangat senang dengan kegiatan para pemuda ini. Sebab, mereka tidak takut lagi bangun kesiangan.

Selain menghibur warga di saat masih mengantuk, tabuhan musik rebana para pemuda ini membuat warga cepat terbangun untuk santap sahur.

"Bagus karena dia pakai alat rebana. Jarang-jarang itu orang pakai rebana begitu," kata warga bernama Sabir, dikutip dari tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Sabtu, 8 Maret 2025. 

Sementara itu, Rafli selaku koordinator kegiatan mengatakan kegiatan ini telah dilakukan setiap Ramadan. Ini merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak lama. 

Cara ini dilakukan untuk menghibur warga agar lebih cepat bangun mempersiapkan menu hidangan makan sahur. Selain menghibur warga, cara ini juga dilakukan untuk melestarikan alat musik tradisional rebana agar tidak punah dari peradaban.

"Kita keliling kampung membangunkan warga untuk makan sahur pakai alat musik tradisional Mandar, rebana untuk melestarikan kebudayaan Mandar," ujar Rafli.