Jakarta: Bahasa merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, namun tidak semua bahasa mudah untuk dikuasai. Terdapat lebih dari 7 ribu bahasa di seluruh dunia, masing-masing dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Faktor seperti sistem penulisan, struktur tata bahasa, fonologi, hingga pengaruh budaya menjadi penentu utama dalam menentukan seberapa sulit suatu bahasa dipelajari oleh penutur asing.
Berikut enam bahasa yang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi dalam pembelajarannya, seperti dikutip dari laman Duolingo:
1. Bahasa Mandarin
Sebagai bahasa resmi di Tiongkok, Taiwan, dan salah satu dari empat bahasa resmi Singapura, Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar penutur. Namun bagi pembelajar asing, bahasa ini dianggap sangat kompleks karena beberapa alasan.
Alasan tersebut yaitu, mandarin menggunakan sistem tulisan logografik Hanzi yang terdiri dari ribuan karakter unik, tidak seperti alfabet yang umum digunakan dalam bahasa Barat. Selain itu, Mandarin adalah bahasa tonal dengan empat nada utama. Perbedaan nada dapat mengubah arti sebuah kata secara drastis, meskipun lafalnya sama. Tata bahasanya memang tidak terlalu rumit, tetapi pemahaman mendalam tetap diperlukan dalam menyusun kalimat.
2. Bahasa Zulu
Bahasa Zulu merupakan salah satu bahasa daerah utama di Afrika Selatan dan termasuk dalam rumpun bahasa Bantu. Tantangan utama dari bahasa ini terletak pada keberadaan bunyi "klik" yang digunakan dalam pengucapan kata, sesuatu yang tidak umum di sebagian besar bahasa lain di dunia.
Selain itu, Zulu juga merupakan bahasa tonal. Artinya, variasi nada suara sangat memengaruhi makna kata, sehingga ketepatan intonasi menjadi hal krusial dalam komunikasi.
3. Bahasa Arab
Bahasa Arab dikenal memiliki kompleksitas tinggi dari segi tulisan dan tata bahasa. Tulisan Arab menggunakan abjad non-Latin dan banyak vokal pendek tidak dituliskan secara eksplisit, sehingga penutur harus mengandalkan konteks dan pengalaman.
Kata kerja dalam bahasa Arab mengalami perubahan bentuk yang dipengaruhi oleh subjek, jenis kelamin, dan jumlah. Selain itu, beragamnya dialek Arab yang digunakan di berbagai negara menambah tantangan tersendiri bagi mereka yang sedang mempelajarinya.
4. Bahasa Korea
Bahasa Korea memiliki sistem penulisan Hangul yang efisien dan terstruktur. Namun, tantangan muncul dari segi tata bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa-bahasa lain, terutama bagi penutur dari luar Asia Timur.
Kalimat dalam bahasa Korea biasanya diakhiri dengan kata kerja, dan bahasa ini juga menerapkan tingkat kesopanan dalam berbicara yang sangat ketat. Gaya bicara seseorang harus disesuaikan dengan status sosial atau usia lawan bicara, yang memerlukan sensitivitas sosial tinggi dalam berkomunikasi.
5. Bahasa Jepang
Salah satu alasan mengapa bahasa Jepang dianggap sulit adalah penggunaan tiga sistem penulisan secara bersamaan yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Ketiganya memiliki aturan dan fungsi yang berbeda, sehingga memerlukan usaha ekstra untuk dipahami.
Selain itu, struktur tata bahasanya jauh berbeda dari bahasa Indo-Eropa. Bahasa Jepang juga mengenal berbagai tingkat kesopanan yang menentukan pemilihan kata dan bentuk kalimat berdasarkan situasi dan hubungan antarpenutur.
Tingkat kesulitan dalam mempelajari bahasa asing sangat bergantung pada latar belakang bahasa ibu seseorang. Meskipun kelima bahasa di atas dianggap paling sulit secara umum, bagi sebagian orang yang memiliki kedekatan linguistik atau budaya, proses pembelajarannya bisa menjadi lebih mudah. Terlepas dari tingkat kesulitannya, setiap bahasa menyimpan kekayaan budaya dan cara pandang yang unik terhadap dunia.
Jangan lupa tonton MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)