Jakarta: Banyak orang sering mengira rasa panas di dada atau perih di perut setelah makan hanyalah tanda masuk angin. Padahal, gejala tersebut bisa jadi pertanda awal
asam lambung naik (GERD), kondisi yang umum terjadi, tapi bisa berbahaya kalau dibiarkan terlalu lama.
Asam lambung naik terjadi ketika cairan asam dari perut bergerak ke atas menuju kerongkongan. Kondisi ini bisa menimbulkan sensasi terbakar di dada, rasa asam di mulut, hingga nyeri ulu hati.
Berikut beberapa tanda awal asam lambung yang sering disepelekan:
1. Rasa terbakar di dada atau tenggorokan.
Biasanya muncul setelah makan besar, minum kopi, atau langsung rebahan setelah makan. Sensasi panas ini bisa menjalar ke leher dan membuat tidak nyaman saat bernapas.
2. Sering sendawa atau terasa asam di mulut.
Asam dari perut yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa pahit atau asam pada lidah, terutama ketika perut kosong atau setelah makan makanan berat.
3. Mual dan perut terasa kembung.
Kondisi ini sering disertai nyeri di bagian ulu hati, terutama ketika stres, kelelahan, atau kurang tidur. Sulit menelan dan tenggorokan terasa penuh. Jika gejala ini muncul, bisa jadi asam lambung sudah mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkan peradangan ringan.
Tips sederhana untuk mencegah asam lambung naik:
- Hindari makan terlalu malam.
- Kurangi konsumsi kopi, soda, dan makanan pedas.
- Jangan langsung berbaring setelah makan.
- Tidur cukup dan kelola stres dengan baik.
Apabila gejala terus berulang, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Asam lambung yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menyebabkan komplikasi serius seperti radang tenggorokan kronis, luka pada dinding lambung, bahkan gangguan pernapasan.
Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat jadi kunci utama agar sistem pencernaan tetap seimbang dan lambung tetap nyaman.
(Calista Vanis)