Sosok Bacawapres Jadi Kunci Kemenangan Pilpres 2024

Dengan elektabilitas yang nyaris sebelas dua belas, tak ada kandidat yang mau gegabah bila tiba saatnya terjun ke pentas. Banyak pengamat meramalkan dalam pilpres 2024, sosok bacawapres bakal jadi kunci kemenangan.

Karena itu, semua kubu bacapres tak mau terburu-buru. Bibit, bebet, dan bobot bacawapres harus dipastikan cukup bermutu.

Baru menerima usulan, itu lah pernyataan resmi Puan soal bacawapres yang akan diusung PDI Perjuangan. Pertemuan Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi sorotan, usai Puan menyebut nama AHY masuk bursa bacawapres PDI Perjuangan. Puan adalah anggota Tim Khusus Penjaringan Bacawapres Ganjar Pranowo, bersama Megawati Soekarnoputri dan Prananda Prabowo.

Namun PDIP dan Puan menepis tudingan penyebutan nama AHY bertujuan mengganggu Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sibuk mematangkan bacawapres Anies Baswedan.
 
Relasi Partai Demokrat dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan memang sedang mendapat ujian. Sejumlah elite Partai Demokrat mewacanakan evaluasi dukungan terhadap Anies Baswedan bila nama bacawapresnya tidak segera dideklarasikan.

Namun sikap resmi Partai Demokrat tetap sesuai kesepakatan, yaitu menyerahkan keputusan soal bacawapres kepada Anies Baswedan.

Berbagai survei menunjukkan elektabilitas tiga bacapres bersaing ketat. Hasil survei Indopol misalnya, elektabilitas Prabowo berada pada angka 31,21% disusul Ganjar pada angka 30,48?n Anies Baswedan pada angka 26,53%.

Sedangkan dalam Simulasi Top of Mind, perbedaannya lebih tipis lagi. Prabowo mendapat angka 24,68%, Ganjar 24,19%, dan Anies Baswedan 20,4%. 

Dalam proses penjaringan, bibit, bebet, dan bobot bacawapres sangat diperhitungkan. Apalagi, PDIP mengantongi tiket emas untuk berkontestasi tanpa perlu koalisi. Lalu, apakah Sandiaga Uno dinilai memiliki cukup modal untuk mendongkrak popularitas Ganjar?
 
Walau kekuatan elektoralnya belum terbukti, kekuatan logistik Sandi sudah cukup teruji. Dalam Pilpres 2019 misalnya, Sandi mengakui merogoh kocek sekitar Rp1 triliun. Kini dengan kendaraan politik yang baru, anggaran besar pastinya sudah disiapkan agar dapat kencang melaju.

Begitu pula koalisi pendukung Prabowo yang belum usai berkutat dengan proses penjaringan bacawapres. Belakangan muncul wacana bergabungnya sejumlah parpol pendukung pemerintah dalam KKIR. PAN misalnya, berupaya menawarkan Erick Thohir sebagai pendamping Prabowo. Begitu pula dengan Partai Golkar yang berupaya menjodohkan Prabowo dengan Airlangga Hartarto.

Lalu bagaimana hasrat PKB untuk mengusung Cak Imin sebagai capres atau cawapres? Walau komunikasi politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya kurang menguntungkan PKB, Cak Imin tetap optimis KKIR masih solid.