Ritual Injak dan Tendang Api di Desa Pautola

6 August 2024 19:19

Nagekeo: Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kaya akan warisan budaya yang masih tersimpan hingga saat ini. Salah satunya budaya menginjak api dan tendang api dalam ritual panen di Kampung Pau Tola.

Dalam kesakralan, para pria dan wanita menari semalam suntuk mengelilingi api dengan menari sebgai bentuk syukur. Sambil beralun mengikuti irama yang dinyayikan para perempuan dan para lelaki.

Ritual ini pantang bagi ibu hamil dan orang belum beristri. Selain itu, tidak boleh menggunakan sendal atau sepatu. Harus menggunakan kain data ketika memasuki pelataran kampung untuk ikut ritual.

Keempat suku dalam kampung mulai berdendang secara berurutan dengan kaki mengehentak. Megeliling api unggun di bagian tengahnya, serta topo atau pedang adat.
 

Baca: Jalan Panjang Indonesia Perjuangkan Kebaya Jadi Warisan Budaya Dunia


Sementara para lelaki di bagian tengah sebagai penuntun syair adat yang langsung disambut para perenpung dan lelaki yang mengelilinginya.

Mereka berdendang di samping rumah adat atau yenda, serta peo atau kayu bercabang di tengah kampung, Simbol pemersatu warga.

Peo dan yenda yang masih berdiri kekar dalam kampung bukan hanya membuat kampung terlihat indah. Namun juga sebagai roh yang selalu mengawal cara hidup warga kampung.

Warga percaya dalam yenda dan peo, roh leluhur selalu menyertai dan penuntun hidup. Petaka akan terjadi bila tidak menghargai peo dan yenda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)