Pemkot Semarang & BRIN Berinovasi Menanam Bawang Merah Lokananta

14 September 2024 10:40

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan penanaman komoditas bawang merah unggulan jenis lokananta di lahan Balai Benih Pertanian, Kecamatan Mije pada Kamis, 13 September 2024. Inovasi penanaman bawang merah ini sekaligus menjadi upaya edukasi penanaman bawang merah kepada petani. 

Jenis bawang merah lokananta merupakan teknologi smart farming yang diinisiasi oleh pemerintah Kota Semarang, dengan menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita menjelaskan, jika penanaman bawang merah biasanya menggunakan benih dari umbi, sehingga dibutuhkan sampai satu ton dengan biaya Rp50 juta untuk lahan seluas satu hektare. 

Namun, dengan menggunakan benih bawangg merah dari biji dengan teknologi True Shallot Seed (TSS) ini, tidak hanya butuh satu kilogram bji saja. Jika dinominalkan, petani hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp5 juta untuk satu hektare lahan.

Mbak Ita menambahkan, benih dengan TSS ini jelas harganya lebih murah dan mudah dalam penyemaian. Bahkan, BRIN memanfaatkan media tanamnya dari pemanfaatan sedimentasi Rawa Pening. Menurutnya, inovasi penanaman bawang merah jenis Lokananta ini sekaligus menjadi upaya edukasi penanaman bawang merah kepada petani. 

"Ini sangat bermanfaat sehingga kita nanti bisa memberikan edukasi kepada masyarakat, petani di Kota Semarang." ucap Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Terlebih masih banyak lahan luas yang bisa dimanfaatkan di Kecamatan Gunungpati dan Mijen. Bahkan jika dihitung, bisa menghasilkan bawang merah 20 ton per hektare.

"Kalau dengan Lokananta ini satu hektare bisa mencapai 20 ton per satu hektarenya." kata Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Sementara itu, Peneliti Utama BRIN, Forita Dyah Arianti menjelaskan, jika bawang merah jenis lokananta ini merupakan bibit unggulan yang bisa dikembangkan dan diproduksi di Kota Semarang. Ia menyebut, petani bisa dengan mudah membudidayakan, karena perawatannya tidak sulit atau sama dengan tanam bawang merah pada umumnya. 

Forita juga menjelaskan, petani cukup melakukan penyemaian menggunakan biji TSS di media tanam. Setidaknya, butuh 35-40 hari hingga siap untuk pindah tanam. Benih TSS ini lebih tahan terhadap hama dan perubahan iklim. Selain itu, penggunaan mulsa, pupuk kandang, pupuk organik serta agensia hayati akan turut mendukung pertanian ramah lingkungan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)