5 December 2025 17:01
Cabang olahraga panjat tebing akhirnya kembali dipertandingkan di SEA Games Thailand 2025, setelah terakhir kali dimainkan pada 14 tahun yang lalu. Saat itu tim panjat tebing Indonesia yang mengamankan medali emas dan lima medali perak berhasil keluar sebagai juara umum di SEA Games Jakarta-Palembang 2011.
Torehan prestasi membanggakan tersebut ditengarai menjadi penyebab mengapa panjat tebing tak lagi digunakan di pesta olahraga Asia Tenggara di edisi-edisi selanjutnya. Namun pada penyelenggaraan ke-33 ini, panjat tebing akhirnya kembali masuk dalam agenda SEA Games dan menjadi salah satu incaran bagi tim Indonesia.
Tetapi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memutuskan untuk tidak menurunkan atlet-atlet utamanya di seluruh kategori mulai dari speed, lead, dan boulder. Nama-nama seperti Veddriq Leonardo, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Kiromal Katibin, Rajiah Sallsabillah, Putra Tri Ramadani hingga Raviandi Ramadhan terpaksa tak masuk dalam daftar skuad nasional untuk mengurangi ancaman bagi negara-negara tetangga.
Maka dari itu, pihak federasi memutuskan untuk memasang 18 atlet kelas 2 atau pemanjat berusia muda yang tetap berpeluang besar memberikan medali SEA Games bagi Merah Putih. Sembilan climber putra dan climber putri akan dibagi merata di pertandingan individual pada nomor speed, lead, dan boulder.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi FPTI Muhammad Rizali Umarella mengatakan keputusan ini sejalan dengan program regenerasi atlet panjat tebing yang bertujuan memberikan pengalaman tanding di level internasional. Perhelatan SEA Games memang selalu dijadikan sebagai milestone bagi para pemanjat muda untuk menemukan ritme dan tensi bertanding dengan negara lain sebelum nantinya tampil di multievent yang lebih besar seperti Asian Games hingga Olimpiade.
| Baca juga: Menpora Ancam Degradasi Cabor yang Gagal Capai Target SEA Games 2025 |