Surat Negosiasi RI Terkait Tarif Trump Sudah Diterima AS

8 April 2025 16:24

Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan surat negosiasi dari Indonesia sudah diterima Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS). Kini AS meminta waktu untuk pembicaraan lebih lanjut.

"Sudah diterima oleh AS melalui Duta Besar Indonesia. Hari ini juga Duta Besar AS meminta waktu untuk pembicaraan lanjutan. Jadi mereka sudah terima surat yang diajukan,  baik itu ke AS (US Trade Representative/USTR) dan Sekretaris Perdagangan AS (US Secretary of Commerce),' kata Airlangga, dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 8 April 2025.

RI akan memilih jalur negosiasi terkait tarif impor 32 persen ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Sebab AS masih menjadi mitra strategis.

"Indonesia memilih jalur negosiasi karena AS merupakan mitra strategis," kata Airlangga.
 

Baca: RI Lebih Pilih Negosiasi soal Tarif Trump Ketimbang Lakukan Pembalasan


Dalam proses negosiasi itu, RI juga akan menyinggung soal revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi yang disepakati dalam Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Perjanjian yang ditandatangani antara RI dan AS pada 16 Juli 1996 itu dinilai perlu banyak pembaharuan.

"TIFA ini terakhir tahun 96. Jadi sudah tidak absolut perjanjian ini," kata Airlangga.

Selain itu, RI juga masih punya bahan lain untuk dinegosiasikan agar AS mau melunak. Beberapa di antaranya deregulasi hambatan non-tarif (Non-Tariff Measures/NTM), deregulasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan investasi di Pulau Batam.

"Terutama investasi AS yang ada di Pulau Batam. Sebetulnya AS juga memberikan keleluasaan untuk free trade zone. Jadi ini juga menjadi bahan untuk kita bernegosiasi, karena mereka akan investasi data center.
Baik Oracle dan Microsoft," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)