Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim AS akan kembali menjadi sangat kaya dalam waktu dekat. Pernyataan itu merujuk pada kebijakan tarif baru yang saat ini sedang dinegosiasikan dengan 70 negara di dunia.
Menurut Trump, negosiasi ini merupakan kesepakatan yang sangat disesuaikan dan bukan perjanjian standar. Ia bahkan menyebut bahwa Jepang dan Korea Selatan (Korsel) tengah bersiap untuk memulai negosiasi dengan AS. Di sisi lain, pasar saham mengalami fluktuasi akibat ketidakpastian terkait potensi terjadinya perang dagang di AS.
Sejumlah penasihat Gedung Putih mencoba meredakan kekhawatiran pelaku pasar dan anggota Partai Republik di Kongres, dengan menyebut tarif sebagai titik awal negosiasi. Tapi Trump tetap pada pendiriannya. Ia bahkan mengklaim bahwa kebijakan tarif ini mampu mendatangkan pendapatan hampir USD2 miliar per hari bagi pemerintahannya.
Tarif terbaru termasuk bea masuk hingga 104 persen terhadap impor dari
Tiongkok. Tarif tersebut akan segera diberlakukan.
“Sehari bisa mencapai USD1 miliar. Ya, USD1 miliar per hari. Dan kita sedang dalam kondisi yang sangat baik, sangat baik. Kami sedang membuat kesepakatan yang disesuaikan secara khusus, bukan yang umum atau massal. Ini adalah kesepakatan yang benar-benar dirancang khusus. Dan saat ini, semuanya sedang berlangsung di sin,” ujar Presiden Trump dikutip dari
Metro Siang Metro TV pada Rabu, 9 April 2025.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Trump tidak akan mundur dari agenda ekonomi proteksionis yang telah ia dorong selama beberapa dekade. Tidak peduli seberapa banyak pihak yang menentangnya.
(Tamara Sanny)