Inovasi Petani Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik

25 February 2025 14:47

Stok pupuk yang melimpah tidak dirasakan di semua daerah, namun hal tersebut tidak menuyurutkan para petani untuk terus mengolah lahan pertanian mereka. Hingga akhirnya, para petani di beberapa daerah berinovasi menciptakan pupuk organik dari limbah, untuk memenuhi kebutuhan pupuk mereka. 

Bermodalkan semangat, sejumlah petani dari Desa Papayan, Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya berinovasi membuat pupuk berbahan limbah organik. Mereka mencari solusi memenuhi kebutuhan pupuk untuk proses penggarapan lahan pertanian meraka. 

"Dari kotoran hewan, sisa-sisa makanan dari sampah rumah tangga, hijauan-hijauan sisa makanan ternak juga kita masukan menjadi bahan pembuat pupuk organik." kata pendamping petani Desa Papayan, Adi Hendius. 

Aktivitas pembuatan pupuk organik ini telah dilakukan para petani sejak 2020, dan kini menjadi petani percontohan di Jawa Barat. Mereka mendirikan sebuah kelompok yang diberi nama Agricamp Papayan, yang didalamnya merupakan petani di bawah binaan Kantor Desa Papayan. 
 

Baca juga: Generasi Muda Didorong Ciptakan Peluang di Sektor Green Jobs


Dalam proses pembuatannya, seluruh bahan yakni kotoran hewan, sisa-sisa makanan dari sampah rumah tangga dan dedaunan dicampurkan secara berlapis sesuai jenisnya, lalu dicairkan khusus dan difermentasi selama tiga minggu lebih. 

Hasil produksi pupuk organik Agricamp Papayan ini dijual dengan harga beragam, mulai dari harga Rp20 ribu hingga Rp30 ribu. Keberadaan pupuk organik ini sangat bermanfaat bagi para petani, salah satunya bisa memotong biaya produksi. Namun, sayangnya masih ada sejumlah kendala, salah satunya belum adanya kesadaran yang sama antar masyarakat terkait pemanfaatan limbah organik

"Kendalanya lebih ke proses pengumpulan. Proses pengumpulan bahan organik, karena masyarakat di berbagai tingkatan belum mempunyai kesadaran yang sama," ucap Adi.

Kini, keberadaan kelompok tani Agricamp Papayan banyak dikunjungi dan menjadi tempat pembelajaran sejumlah siswa tingkat sekolah kejuruan dan para mahasiswa perguruan tinggi. 

Kepala Desa Papayan, Sumarna mengatakan, dengan adanya Agricamp, bisa mempermudah petani mendapatkan pupuk serta dipadukan dengan hasil kelompok UMKM.

"Minimal, seandainya masyarakat kami sedang kesusahan pengadaan pupuk, ada alternatif yaitu pupuk organik yang diproduksi di sini, terutama anggota-anggota kelompok yang ada di Agricamp.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)