Warga Depok Masih Datangi Kantor World App Meski Ditutup

6 May 2025 15:20

Sejumlah warga masih mendatangi beberapa kantor layanan World meski Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membekukan sementara layanan World ID dan Worldcoin. Salah satunya yang berada di Jalan Margonda, Beji, Depok, Jawa Barat.

Fauzan, pengemudi ojek online (ojol) adalah salah satu yang mendatangi Kantor layanan World ID dan Worldcoin di daerah Depok, Jawa Barat. Ia mengaku dijadwalkan datang ke kantor tersebut pada hari ini, Selasa, 6 Mei 2025, pukul 11.00 WIB. 

"Kemarin di aplikasi itu kita ada jadwal bertemunya. Kemarin saya daftar yang di jam 11.00 WIB makanya saya ke sini sebelum jam 11.00 WIB," kata Fauzan, dikutip dari tayangan Headline News, Metro TV

Fauzan baru mengetahui bahwa kantor World telah ditutup. Padahal, keterangan di aplikasi menampilkan bahwa kantor tersebut tetap buka.

"Tapi emang kemarin ada imbauan, ada yang nge-share lah gitu katanya mau ditindaklanjuti pemerintah," ujarnya. 
 

Baca juga: Komdigi Bekukan Aplikasi Worldcoin dan WorldID

Menurut warga sekitar, kantor World ini sudah tutup pada Minggu, 4 Mei 2025. Sejak saat itu, sudah tidak terlihat aktivitas dari scan retina mata.

Sebelum ditutup, setiap harinya memang ada aktivitas dari warga yang berbondong-bondong melakukan scan retina mata demi mendapatkan uang tunai. Mereka awalnya hanya mendownload aplikasi bernama World App, kemudian diminta memasukkan nama, email, dan nomor telepon. Setelah itu, mereka diminta datang ke kantor. 

Sebagai informasi, viral di media sosial seseorang akan diberi imbalan uang Rp800 ribu bila mau data retina matanya direkam. Informasi ini disampaikan oleh sebuah platform digital Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID.

Kejadian ini berlangsung di Bekasi dan ramai di media sosial. Polri pun menyoroti fenomena ini dan akan menindak pihak terkait bila menemukan tindak pidana.

Kementerian Komdigi telah membekukan sementara operasional layanan Worldcoin dan WorldID. Langkah tersebut diambil merespons banyaknya laporan soal aktivitas mencurigakan pada kedua platform tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)