Menbud: Penulisan Ulang Sejarah Melibatkan 113 Sejarawan

27 May 2025 15:48

Jelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia pada Agustus 2025, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan menggagas proyek besar penulisan ulang sejarah Indonesia. Proyek penulisan ulang sejarah nasional ini disebut akan menghasilkan 11 jilid buku sejarah resmi sebagai rujukan utama bagi masa depan. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, pihaknya telah membentuk tim dalam proyek penulisan ulang sejarah. Tim ini terdiri dari 113 sejarawan. Hal itu disampaikan Fadli saat rapat kerja Kementerian Kebudayaan di Komisi X DPR pada Senin, 26 Mei 2025. 

"Kita telah membuat satu tim yang melibatkan 113 penulis." kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat rapat kerja Kementerian Kebudayaan di Komisi X DPR pada Senin, 26 Mei 2025.
 

Baca juga: Penulisan Ulang Sejarah Telan Anggaran Rp9 Miliar


Adapun 113 sejarawan ini terdiri dari para akademisi lintas daerah dan perguruan tinggi. Mereka meliputi guru besar, profesor atau doktor yang berkompeten di bidang sejarah

"113 penulis ini adalah sejarawan, apakah itu guru besar, profesor atau doktor di bidang sejarah, termasuk ada arkeolog." ucapnya.

Adapun salah satu alasan utama dari proyek penulian ulang sejarah ini, yaitu untuk memberikan relevansi bagi generasi muda. Selain itu, menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesia sentris.

"Ada enam alasan, yang pertama adalah menghapus bias kolonial dan menegaskan perspektif Indonesia sentris, apa lagi sekarang ini kita 80 tahun Indonesia merdeka. Sudah saya kira waktunya kita memberikan satu pembebasan total dari bias kolonial ini, dan menegaskan perspektif Indonesia sentris," terangnya.

Fadli mengatakan, terdapat 11 jilid buku di proyek penulisan ulang sejarah. Seluruhnya menceritakan sejarah awal mula Nusantara hingga era reformasi. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)