Jakarta: Pertumbuhan bayi sering kali datang dengan kejutan. Salah satunya adalah growth spurt atau lonjakan pertumbuhan, yaitu fase ketika bayi tumbuh pesat dalam waktu singkat.
Pada masa ini, bayi bisa menjadi lebih rewel, menyusu lebih sering, atau bahkan tidur lebih lama dari biasanya, hal yang kerap membuat para ibu khawatir.
Megutip laman Halodoc, growth spurt biasanya terjadi pada usia 7–10 hari, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan. Dalam periode ini, tubuh bayi sedang mengalami percepatan perkembangan, mulai dari penambahan berat dan panjang badan hingga peningkatan aktivitas otak.
Perubahan ini membuat kebutuhan energi bayi meningkat drastis. Karena itu, bayi akan lebih sering meminta menyusu. Bukan karena produksi ASI kurang, tetapi karena tubuh ibu sedang menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan bayi yang bertambah. Sebaliknya, ada pula bayi yang justru lebih banyak tidur menjelang fase ini. Hal itu normal, sebab saat tidur,
tubuh bayi aktif memproduksi sel dan jaringan baru.
Meski fase ini dapat membuat orang tua merasa lelah dan bingung,
growth spurt tidak berlangsung lama. Umumnya hanya terjadi selama 2–3 hari, dan paling lama sekitar satu minggu. Selama bayi tetap aktif, tumbuh proporsional, dan memiliki pola buang air yang normal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Beberapa langkah sederhana dapat membantu ibu melewati fase ini dengan tenang:
- Susui bayi sesuai permintaan, bukan berdasarkan jadwal.
- Istirahat saat bayi tidur, agar energi ibu tetap terjaga.
- Konsumsi makanan bergizi dan cukup air putih untuk menjaga produksi ASI.
- Libatkan pasangan atau keluarga agar ibu punya waktu istirahat sejenak.
Growth spurt adalah tanda positif bahwa bayi tumbuh sehat dan berkembang optimal. Kuncinya, tetap tenang, sabar, dan nikmati prosesnya. Setiap
bayi memiliki ritme pertumbuhannya sendiri, membandingkan dengan bayi lain hanya akan menambah stres.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metotvnews.com