1 October 2025 16:14
Jakarta: Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menanggapi mengenai kisruh keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi. Ia meminta agar setiap kasus yang terjadi ditanggapi dengan mengambil sisi positifnya.
“Program ini diluncurkan untuk kepentingan bangsa Indonesia pada masa yang akan datang. Mungkin 20, 50, atau 100 tahun mendatang. Bahwa dalam pelaksanaanya diperlukan pengawasan, tapi jangan seakan program ini tidak bagus” kata Pigai dalam Konferensi Pers, dikutip dari program Newsline Metro TV, Rabu, 1 Oktober 2025.
Dalam hal ini, ia juga menyinggung contoh teori-teori dengan akar masalah yang terjadi saat ini. “Kita tau hukum Pareto, Jika satu masalah ini bisa menyebabkan seluruh masalah jadi rusak kalau dalam homogen” ungkap Pigai.
Pigai juga menanggapi bahwa setiap wilayah yang mencakup program ini memiliki prosedur yang berbeda dan supplier yang berbeda. Permasalahan di satu wilayah bukan berarti disimpulkan bahwa program ini tidak baik dan gagal secara keseluruhan. Maka dari itu ia juga meminta setiap insiden yang terjadi kiranya untuk menjadi perhatian bersama untuk bersama memperbaiki.
“Bahwa kualitas kita sama-sama jaga, teman-teman media juga ikut jaga agar pelaksanaan ini tetap harus jalan. Ini tidak ada kaitannya dengan politik, tidak boleh dipolitisasi, ini untuk kepentingan rakyat” Pigai menambahkan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program MBG ini bertujuan untuk memperbaiki gizi anak-anak bangsa Indonesia. Dia mengingatkan seluruh pihak agar program ini tidak dipolitisasi.
"Tujuan MBG adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan (mudah). Mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi," ucap Prabowo.
(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)