Sebab dari kematian CHR perlahan terungkap. Tewasnya putra perwira menengah TNI Angkatan Udara ini lantaran kehabisan darah dari enam luka tusuk sedalam 6,5 cm di tubuh korban.
"Kemudian dari hasil pemeriksaan terhadap kerongkongan, jalan nafasnya, di sana didapatkan jelaga. Artinya saat terjadi kebakaran tersebut kondisi masih hidup," ungkap Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan telah mengungkap kasus ini. Polisi menggunakan metode scientific crime investigation (investigasi kejahatan secara saintifik). Menurut Leonardus, petugas tidak boleh menyimpulkan terburu-buru.
Leonardus menyebut tim gabungan akan mengacu pada fakta dan bukti di lapangan. Kemudian menggunakan keterangan para ahli dari Pusat Laboratorium Forensik.
Penyidik memeriksa ponsel komputer dan tablet serta akun gim milik korban CHR. Di akun gim Roblox milik korban, ditemukan tulisan berbahasa Inggris dan polisi masih menelusuri keterkaitannya dengan kejadian tewasnya korban.
"Ditemukan status di Roblox korban bertuliskan 'Hai if you see this' artinya kalau kamu melihat ini, 'I'm probably already dead' saya mungkin sudah meninggal." jelas Kombes Leonardus.
Namun penemuan jasad ini masih menyisakan tanya soal bagaimana korban tewas dan terbakar. Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri menduga penyebab tewasnya anak perwira menengah Angkatan Udara TNI berinisial CHR mengarah ke pembunuhan. Meski begitu dugaan ini masih perlu melalui proses investigasi dari pihak kepolisian.
"Kondisi tubuh terbakar sedemikian rupa mengingatkan saya pada misi kedua kejahatan. Di mana misi kedua kejahatan bahwa setiap pelaku kejahatan berusaha untuk menghindari pertanggungjawaban pidana dengan menghilangkan barang bukti, mempengaruhi saksi, merusak CCTV, membangun alibi, dan seterusnya," jelas Reza.
"Itu cara yang dipakai oleh pelaku untuk menghindari pertanggungjawaban pidana." tambahnya.
Polres Metro Jakarta Timur bersinergi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Subdit Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya. Hingga Rabu 27 September 2023, polisi telah menghimpun rekaman dari 18 kamera pengawas untuk memastikan reka adegan di hari tewasnya CHR.
Polres Jakarta Timur juga akan memeriksa delapan saksi dari tempat CHR bersekolah yakni wali kelas, teman, dan guru konseling.