11 August 2023 19:10
Presiden Joko Widodo menjawab kritik pengamat ekonom senior Indef Faisal Basri yang menyebut kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia hanya menguntungkan Tiongkok. Presiden justru mempertanyakan balik analisa Faisal.
"Kalau hitungan kita ya, contoh ya, saya berikan contoh nikel. Saat diekspor mentahan, bahan mentah, setahun kira-kira hanya Rp17 triliun. Setelah masuk ke industrial downstreaming, ke hilirisasi, menjadi Rp510 triliun," kata Presiden Jokowi Usai menjajal LRT di Stasiun Jabodebek Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023
"Dari hilirisasi kita bisa mendapatkan PPN, PPh badan, PPh karyawan, PPh perusahaan, royalti, bea ekspor, penerimaan negara bukan pajak, semuanya ada di situ. Coba dihitung saja, dari Rp17 triliun sama yang Rp510 triliun, gede mana?," sambungnya.
Presiden memastikan hilirisasi memberikan dampak besar terhadap produk domestik bruto. Oleh karena itu, Presiden membantah hilirisasi hanya menguntungkan Tiongkok. Ia kembali menegaskan hilirisasi menguntungkan perekonomian Indonesia.
Sebelumnya, Faisal Basri menyebut Tiongkok mendapat keuntungan besar dari kebijakan hilirisasi nikel Indonesia. Presentasinya bahkan mencapai 90?ri total keuntungan.