Waspada Stres Pemilu Mengintai

13 February 2024 10:42

Di tahun pemilu, ruang publik dan maya kita banjir informasi seputar drama politik, intrik elite, hingga berita bohong. Pemilu kadang memicu konflik personal hingga profesional.

Makin dekat ke hari pencoblosan, gangguan cemas sulit untuk dihindarkan. Apalagi bagi mereka yang fanatik mendukung pasangan tertentu. 

Situasi ini disebut election stress atau stres lantaran drama pemilu. Tak hanya mengintai pemilih, stres karena situasi politik juga mengintai mereka yang berkontestasi. 

"Election stress disorder ini kondisi di mana seseorang itu dapat mengalami stres yang berlebihan, bisa berupa gejala cemas atau depresi, dalam kondisi Pemilu. Bisa dalam proses persiapan penyelenggaraan pemilunya, bisa juga terkait dengan informasi-informasi yang beredar dan juga kondisi pasca-pemilu nanti," jelas dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) Erickson Arthur Siahaan. 

dr. Erickson menjelaskan election stress bisa menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Gejalanya bisa berupa sulit tidur, mudah tersinggung, hingga sulit berkonsentrasi. Gangguan kecemasan ini bisa dicegah dengan mengelola stres. 

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, ribuan orang mengalami gangguan jiwa dan menjadi pasien pasca-Pemilu 2019. Jumlah penderita gangguan jiwa diprediksi bisa meningkat pasca-Pemilu 2024. Apalagi ada lebih dari 9.000 caleg yang bertarung berebut kursi di parlemen. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)